JAKARTA - Menjelang dini hari kapal patroli Badan Keamanan Laut (Bakamla),KN Ular Laut - 405 Bakamla mendapati adanya pergerakan janggal dari salah satu kapal tanker. Pergerakan janggal kapal tanker itu terdeteksi di tengah Laut Banda atau tepatnya sebelah Barat Pulau Buru.
"Menjelang dini hari, setelah didekati dan dilakukan komunikasi radio, kapal tersebut berhasil diusir keluar perairan Indonesia, " kata Kabag Humas Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (15/12).
Kolonel Wahyu menambahkan, berdasarkan hasil komunikasi radio, diketahui bahwa kapal tersebut bernama lambung MT. Maron Gass Olympias dan berbendera Yunani. Kapal tersebut berhenti di tengah-tengah jalur lintas kapal, yang tentunya dapat mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal yang berlayar.
"Kapten MT Maron Gass Olympias beralasan bahwa kapal berhenti dikarenakan menyesuaikan jadwal ketibaan di pelabuhan tujuan di Australia. Namun hal tersebut tidak dapat dimaklumi, karena berpotensi mengganggu ketertiban jalur lintas kapal," tukas Kolonel Wahyu.
Menanggapi teguran dari KN Ular Laut - 405, kata Kolonel Wahyu, MT Maron Gass Olympias langsung merubah halu ke barat dan meninggalkan Laut Banda menuju Australia.