Beberapa destinasi mulai dibuka, meski di banyak tempat, pandemi korona masih tinggi. Tentu semua harus mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Salah satu destinasi yang sudah buka dan bisa dipilih adalah Labuan Bajo, NTT.

Wisatawan yang merindukan "surga", tepat bila datang ke Labuan Bajo, kota di ujung barat Flores. Di sini, wisatawan dapat melihat tangan Tuhan bekerja, membuat lukisan di bumi. Pelancong juga dapat merasakan sensasi di puncak Pulau Padar atau menemukan binatang purba, komodo.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui Pulau Komodo sebagai warisan dunia dan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Objek wisata ini juga masuk dalam 10 daftar destinasi terbaik Asia, menurut Lonely Planet, perusahaan yang memproduksi buku panduan perjalanan.

Terbaru, Presiden Joko Widodo telah menaikkan status Taman Nasional Komodo (TNK) dari kelas Premium menjadi kelas Superpremium. Labuan Bajo masuk dalam lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Proyek-proyek APBN berjamur di Labuan Bajo. Nilainya, ratusan milliar hingga triliunan rupiahuntuk menata Labuan Bajo.

Dari Jakarta, pelancong tak bisa langsung ke Pulau Komodo karena tak memiliki bandara. Wisatawan harus mampir di Labuan Bajo, transit menuju TNK. Jika ingin berkunjung ke spot-spot wisata di TNK central-nya ialah Labuan Bajo. Hotel sudah banyak, termasuk bintang lima, bahkan diamond.

Dari kota kecil ini, turis bisa bertolak dengan menyewa kapal menuju spot-spot wisata seperti Pulau Komodo. Ada 147 pulau di kawasan TNK. Namun, hanya lima yang kategori besar. Mereka adalah Pulau Komodo,Pulau Rinca, Pulau Padar,Nusa Kode, dan Gili Motang.

Tak jauh lagi ada juga Pantai Pink danGua Rangko. Di Goa Rangko, pengunjung bisa berenang dalam goa. Lalu ada jugaCunca Wulang, Cunca Rami, dan Sano Nggoang, danau vulkanologi terbesar di Nusa Tenggara. Dari Labuan Bajo juga bisa menuju ke Wae Rebo di Manggarai atau ke Danau Tiga Warna, Kelimutu di Ende.

Lama perjalanan dari Labuan Bajo ke spot-spot wisata di TNK dua hingga tiga jam. Pilihannya banyak. Namun,tentu dengan harga bervariasi juga sesuai dengan isi kantong. Kini sudah ada veri khusus milik ASDP yang beroperasi tiga kali seminggu. Biaya hanya 80 ribu rupiah untuk berkunjung ke tiga spot wisata. Pergi pagi, pulang petang.

Namun, ada juga pilihan di bawah 10 juta rupiah. Bahkan untuk open trip, turis bisa membayar 500 ribu per orang. Jika punya kantong lebih tebal lagi, mereka bisa menyewa kapal mewah(phinisy)hingga puluhan juta rupiah per hari. Bisa menginap di atas kapal. Kapalnya menjadi rumah terapung.

Luas TNK kurang lebih 173 hektare dengan 60 persennya merupakan perairan. Habitat kadalpurba, komodo, ada di dua tempat, di Loh LiangPulau Komodo danLoh BuayaPulau Rinca. Ukurannya beda-beda. DiLoh Liang, ukurannyalebih besar, namun jumlahnya tak sebanyak diLoh Buaya(Pulau Rinca).Populasi Komodo selama lima tahun terakhir fluktuatif, trennya relatif stabil antara 2.400-3.000 ekor.

Jarak antaraLoh Liang dan Loh Buayasekitar 3 jam. Umumnya, wisatawan ke Pulau Rinca, tidak perlu lagi ke Pulau Komodo. Toh, sudah lihat komodonya. Di dua tempat ini, pengunjung bisa melihat langsung komodo memburu mangsanya, bertarung, bahkan proses kawin.

Para pengunjung harus patuh pada petunjukranger(pemandu) untuk menghindari bahaya."Jangan ikut kemauan sendiri karena banyak wisatawan bandel yang akhirnya jadi korban. Maklum komodo tak kenal ampun," kata Darsono, wisatawan asal Jakarta.

Selain melihat kadal purba, pengunjung bisa juga melihat Pulau Padar dengan menaiki bukit. Dari puncak Padar bisa melihat jejeran bukit nanindah. Di bawahnya ada garis pantai yang panjang. Lautnya biru dan bersih. Menurut Darsono, di puncak Padar sensasinya beda, serasa menyentuh langit menikmati surga. "Itu lukisan Tuhan yang paling indah," kata Darsono.

Tak jauh dari puncak Padar, ada Pantai Pink. Pengunjung bisa berjemur di situ. Dari artis Bunga Citra Lestari hingga pembalap Motor GP, Valentino Rossi, pernah berjemur di sini.

TNK bukan hanya komodo dan Pulau Padar. Tak kalah menariknya, ialah keindahan bawah laut. Terumbu karangnya hingga jenis-jenis ikannya indah-indah. Pelancong bisasnorkelingdandiving. Mereka bisa juga berenang dengan ikan manta dan kura-kura. Turis juga bisa berjemur di pantai yang bersih seperti di Pantai Pink,atau merasakan momen sunset, menyaksikan ribuan kelelawar beterbangan keluar dari sarangnya.

Pesohor dunia termasukArjen Robben bekas pemain timnas Belanda. Publikfigur di Indonesia sudah tak terhitung yang ke TNK. Mereka bosan dengan ingar bingar kota. Mencari keheningan di TNK-menyegarkan jiwa hangatkan raga.

Founder Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil, mengaku sudah sering ke Labuan Bajo. Dia juga kerap berkunjung ke banyak negara, melihat pariwisatanya. Namun bagi Nila, pariwisata di Nusa Tenggara lebih indah ketimbang di belahan dunia lainnya. "Lebih alami. Berasa menyatu dengan alam," ungkap Nila. ers/G-1*

Baca Juga: