Makassar - Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) merilis belanja BUMN terhadap produk UMKM (usaha mikro kecil menengah) mencapai Rp47 triliun hingga September 2024.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, menyebut angka ini meningkat dibanding tahun lalu, yang hanya berhasil membukukan belanja BUMN atas produk UMKM sebanyak Rp44 triliun.

"Ini meningkat, belanja BUMN pada produk UMKM Rp44 triliun sampai akhir tahun. Sedangkan September sekarang sudah Rp47 triliun dan angka naik. Tetapi kami mau bukan hanya angka nominal naik tapi persentasenya juga naik dari waktu ke waktu," ujar Loto.

Loto menyebut bahwa belanja BUMN terhadap produk UMKM baru di angka 6 persen dari total belanja produk dalam negeri oleh Kementerian BUMN.

Sepanjang 2024, Januari hingga September, BUMN mencatatkan belanja Produk Dalam Negeri (PDN) oleh BUMN sebesar Rp726,4 triliun atau mencapai 82,4 persen dari total belanja yang direncanakan sebesar Rp880,9 triliun.

"Hal ini berarti masih cukup besar ruang untuk dioptimalkan sebagai belanja BUMN terhadap UMKM," kata Loto saat melihat langsung produk kriya pada Bazar BUMN yang berlangsung di Makassar, 24-27 Oktober 2024.

Loto menyarankan kepada perusahaan BUMN untuk memperkuat kolaborasi, agar UMKM bisa naik kelas.

"Jika ingin hasil yang baik, memang perlu energi yang nyata. Apalagi ketika kita juga membuat bahagia. Apa yang kita lakukan berdampak nyata dan bisa dikenang para UMKM," kata Loto lagi.

Sedikitnya terdapat 93 perusahaan BUMN yang telah ikut PaDI UMKM. Para pelaku UMKM selalu melakukan business matching agar masyarakat lebih tertarik dan bangga menggunakan produk UMKM.

Baca Juga: