Pelajaran terbaik adalah praktik langsung. Demikian juga dalam mengajarkan cinta lingkungan. Marilah bertandang ke permukiman yang hanya "sejengkal" dari gedung-gedung pencakar langit di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Riuh kegiatan ekonomi di wilayah tersebut tak menyurutkan semangat sekelompok anak untuk menimba ilmu, meski bel penanda akhir dari jam sekolah telah berdering.

Di RW 06, Kelurahan Kebon Melati, terdapat sebuah bangunan sederhana dengan label 'sekretariat' yang terpaku di dekat jendela. Bangunan sederhana ini menjelma menjadi tempat para siswa melanjutkan pembelajaran di luar jam sekolah.

Sekitar pukul 15.00 WIB, anak-anak mulai menyambangi sekretariat itu dengan pakaian santai, tanpa sepatu. Tujuan mereka hanya satu, yakni menjalani bimbingan belajar (bimbel) di bilik mungil dengan kapasitas enam orang dan penerangan yang remang-remang.

Hal unik yang cukup menggelitik adalah keberadaan timbangan di sudut ruangan, hanya beberapa langkah sebelum memasuki tempat pembelajaran. Mr. Abi, tenaga pengajar dalam bimbel ini, mengatakan bahwa timbangan tersebut digunakan untuk menimbang sampah.

Selain itu, terletak di seberang bilik ajar, terdapat sebuah ruangan yang didedikasikan khusus untuk menjadi tempat penyimpanan sampah yang telah terpilah dan terpilih. Sampah-sampah dalam ruangan tersebut telah dibersihkan sebelum disimpan, serta disusun dengan rapi, sehingga tidak ada yang berceceran.

Nantinya, sampah-sampah yang terkumpul itu akan diserahkan ke Bank Sampah RW 06, Kelurahan Kebon Melati, untuk ditukar dengan uang. Di dalam ruangan ini, mayoritas sampah yang dikumpulkan berjenis botol plastik dan kaleng bekas.

Keberadaan timbangan dan ruang penyimpanan tersebut dikarenakan para siswa dapat membayar bimbel di sekretariat itu menggunakan sampah yang sudah terpilah dan terpilih.

Bimbingan Belajar Berbayar Sampah Terpilah Terpilih (B3STT) itu merupakan program unggulan yang mengantarkan RW 06 Kebon Melati sebagai pemenang dalam lomba HATINYA (Halaman, Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman) PKK se-DKI Jakarta 2023.

Absennya sampah plastik di ruas jalan menjadi bukti keberhasilan pengurus RW membangkitkan kesadaran masyarakatnya tentang kebersihan lingkungan. Bahkan, di sejumlah sudut gang, terdapat kotak yang didedikasikan khusus untuk sampah botol plastik. Warga setempat menyebutnya sebagai dropbox.

Baca Juga: