Hamparan karst berusia di atas 20 juta tahun menghiasi Stone Garden yang berada di kawasan Puncak Gunung Pawon, Girimulya, Gunung Masigit, Cipatat, Bandung, Jawa Barat. Destinasi wisata di Tanah Pasundan ini menawarkan keelokan peninggalan purbakala yang menjadi salah satu kekayaan alam di Bandung Barat.

Stone Garden yang berupa tebing ini memang tidak terlalu tinggi. Masyarakat kebanyakan dapat mencapai lereng bukit tersebut dengan mudah menyusuri tangga yang telah disediakan pengelola. Sesampainya di tebing, hamparan karst terhampar di depan mata dan memancing untuk mengabadikan gambar. Semakin naik ke atas, pemandangan semakin memukau.

Di ketinggian, karst tampak teratur laksana hamparan taman. "Stone Garden ini lebih untuk wisata umum," ujar Deden Hidayat, Ketua Komunitas Forum Peduli Karts Citatah (FP2KC) yang ditemui dalam ajang Aksi Hijau Kampung Berseri Astra Cidadap Dukung Konservasi Stone Garden Geo Park, di Stone Garden, Bandung Selatan, beberapa waktu lalu.

Stone Garden merupakan kawasan karst seluas dua hektare dengan batu gamping artistik. Kawasan tersebut berada di ketinggian 908 meter di atas permukaan laut. Awalnya, Stone Garden hanya sebagai cagar budaya. Namun pada 2015, wilayah tersebut menjadi geowisata untuk menikmati keindahan panorama bebatuan serta sebagai bukti laut Bandung purba secara nyata, seperti fosil-fosil laut. Wilayah ini masuk dalam Geopark Rajamandala yang sebelumnya dikenal dengan Geopark Citatah.

Kesepakatan geopark tersebut telah ditanda tangani oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Geopark tersebut meliputi kawasan Stone Garden, Goa Pawon, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan. Di sekitar Stone Garden terdapat tebing-tebing tinggi yang biasa digunakan untuk panjat tebing maupun hammock.

Pengelolaan aktiftas wisata dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. Untuk melakukan aktifitas vertikal, pengunjung dapat menghubungi pengelola beberapa hari sebelumnya. Hal ini karena, aktifitas vertikal membutuhkan persiapan pemasangan alat. Biaya yang dikeluarkan menikmati aktifitas vertikal ini cukup besar. Untuk panjat tebing biaya yang dikeluarkan sekitar 200 ribu rupiah sedangkan hammock senilai 50 ribu rupiah per orang.

Biaya tersebut dikenakan untuk menikmati pemandangan alam dan pengambilan foto selama 15 menit. Deden mengakui bahwa biaya yang dibayarkan pengunjung tidak murah. Untuk menikmati pemandangan selama 15 menit, pengelola membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasang peralatan.

Setelahnya selesai, pengelola harus kembali melepas dan menyimpan peralatan. Di samping itu, para pengelolan yang banyak menjadi atlet ini juga mendapatkan pelatihan melalui sekolah khusus untuk aktifitas vertikal. Keterlibatan masyarakat dalam pegelolaan kawasan juga tidak lain sesuai dengan fungsi geopark sebagai wahana edukasi, konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakatpun turut merasakan keuntungan atas keberadaan geopark tersebut.

Masyarakat yang semula hanya mengandalkan penambangan kapur dan pertanian sebagai pendapatan dapat memanfaatkan kawasan tersebut menjadi ekowisata. Stone Garden yang penuh karts pertamakali ditemukan oleh Tim geologi ITB yang bernama Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB ITB) pada 2000 bersamaan ditemukannya Gua Pawon. Kemudian KRBC menyerahkan pengelolaan pada masyarakat setempat pada 17 September 2014. Selanjutnya, pada januari 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung Barat memberikan arahan agar Stone Garden menjadi daerah wisata.

Menjaga Kelestarian Tanaman di Wilayah Geopark

Konservasi menjadi bagian dalam pengembangan Geopark. Di wilayah Stone Garden konservasi tanaman dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar, penanaman pohon dan kebun percontohan merupakan upaya untuk melestarikan lingkungan. Penanaman pohon sebagai upaya pelestarian berkelanjutan menjadi upaya yang banyak dilakukan sejumlah pihak di sekitar kawasan Stone Garden. Trembesi merupakan pohon yang dipilih untuk ditanaman di kawasan Stone Garden yang bertebing.

Pohon trembesi itu berfungsi sebagai perindang dan penjaga tebing. Sejumlah pohon ditanam di kawasan Stone Garden tidak hanya dilakukan individu melainkan sejumlah instasi turut menyumbangkan. Group Astra merupakan salah satunya yang menyumbangan pohon untuk kelestarian wilayah geopark.

Mereka juga mengembangkan Kampung Berseri Astra Cidadap. Kegiatan yang berlangsung di Cidadap, Padalarang, Bandung Barat merupakan pengelolaan sampah organik (composer cair, padat dan gas) dan nonorganik (bank sampah dan kerajinan tangan berbahan limbah maupun sampah), budidaya tanaman secara terpadu (hidroponik, pembibitan, aquaponik, tanaman obat keluarga dan tanaman buah dalam pot), gerakan penghijauan serta ketahanan pangan di pekarangan rumah (rumah hijau) dan berwarna (penanaman pohon, tanaman dan sayuran).

Nantinya, Kampung Berseri Astra akan berinterasi dengan Stone Garden sebagai satu keterpaduan sebagai kawasan wisata. Sebenarnya wisata terpadu disini dekat dengan Tebing Hawu, kawasan yang juga merupakan bagian dari geopark. Keterpaduan kawasan wisata ini diperkirakan akan dimulai pada 2020.

Kebun percontohan ini juga merupakan sarana edukasi. Sampai saat ini, banyak anak-anak sekolah yang telah bertandang ke Kampung Berseri Astra untuk mengenal cara bercocok tanam dan pengolahannya dengan berbagai media tanam. Mereka merupakan pelajar dari tinggkat SD hingga SMK.

Kampung Berseri Astra merupakan kebun percontohan binaan Astra. Selain itu, Kampung Berseri Astra menjadi sarana edukasi masyarakat terutama terkait pembibitan. Hasil pembibitan dapat disebar ke masyarakat karena tidak semua masyarakat dapat membuat pembibitan. Hasil tanaman juga digunakan pengembang untuk memoles wilayahnya.

Kampung Berseri Astra di Cidadap, Bandung Barat telah dikembangkan sejak 2016. Program kampung ini merupakan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.

"Ini merupakan kolaborasi masyarakat dan perusahaan, Astra percaya membangun masyarakat di sekitar Indonesia bisa memajukan Indonesia," ujar Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communication Astra, saat ditemui pada kegiatan penanaman 600 pohon Trembesi di Stone Garden. din/E-3

Baca Juga: