Potensi wisata bahari Indonesia telah dikenal di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Dengan garis pantai 99.093 kilometer, terpanjang nomor dua di dunia, dan jumlah pulau mencapai 17.504 buah, memberi pilihan destinasi wisata tanpa batas bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai dan alam bawah laut Nusantara.
Salah satu pulau yang menjadi primadona pariwisata Indonesia dan terkenal di seluruh dunia adalah Bali. Pulau Dewata ini terkenal dengan keindahan alam, terutama pantai-pantai. Bali juga populer di kalangan turis pencinta seni budaya karena kebiasaan warga pulau itu yang masih memegang teguh beragam adat istiadat, yang kerap dijadikan objek wisata lewat pementasan tarian, upacara adat, hingga kerajinan tangan.
Seiring waktu dan perkembangan dunia olahraga, wisatawan kerap melakukan berbagai aktivitas yang menantang nyali di sebuah destinasi wisata. Jenis aktivititas yang dilakukan umumnya disesuaikan dengan potensi dan kondisi geografis sebuah lokasi. Bicara soal wisata bahari, tentu pembaca sudah tidak asing dengan beragam aktivitas yang kerap dilakukan wisatawan untuk mengisi waktu, mulai berenang, berperahu, menyelam, dan lainnya.
Pantai Pandawa
Mendengar kata Pandawa, pembaca akan langsung terbayang pada kisah pewayangan terkenal, Mahabharata. Pantai Pandawa yang terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini memang diberi nama sesuai tokoh protagonis utama dalam bagian penting dari wiracarita Mahabharata, yang terlibat dalam pertempuran besar di daratan Kurukshetra melawan para Korawa.
Masyarakat Desa Kutuh menganggap ada kemiripan antara cerita Pandawa dengan terjadinya sejarah Pantai Pandawa. Dalam Kitab Mahabharata diceritakan keluarga Pandawa yang berasal dari keluarga kerajaan sempat kalah pertarungan dan disekap oleh musuh. Namun, mereka berhasil melarikan diri ke hutan dengan menggali jalan rahasia dan semangat kebersamaan dengan masyarakat sekitar, mereka berhasil membangun Kerajaan Amertha yang makmur.
Pada awalnya, pantai yang diberi julukan Secret Beach (Pantai Rahasia) oleh para wisatawan mancanegara (wisman) ini sekadar digunakan warga sebagai tempat menjalankan Upacara Melasti, yakni ritual penyucian diri umat Hindu untuk persiapan menghadapi Hari Raya Nyepi. Namun karena suasana destinasi lain seperti Pantai Kuta terasa padat dengan suasana hiruk pikuknya, para wisman menyukai pantai ini karena memiliki suasana yang tenang. Beberapa turis asing yang ingin mencari ombak untuk berselancar di pantai yang lebih sepi mulai meramaikan lokasi di kawasan Bali selatan itu.
Namun untuk mencapai Secret Beach yang tersembunyi di balik gugusan perbukitan karang itu membutuhkan perjuangan. Baik warga yang ingin melakukan upacara atau wisatawan yang datang untuk menemukan suasana tenang harus melalui jalan terjal yang cukup jauh.
Seiring kabar menyebar dari mulut ke mulut, wisatawan lokal mulai ikut mengenal dan meramaikan pantai, sehingga akses jalan menuju lokasi mulai dibangun. Pada 2010, para tokoh Desa Kutuh memutuskan membuka pantai menjadi kawasan wisata yang lebih ramai. Selanjutntya pada 2012, pantai tersebut ditetapkan sebagai kawasan wisata dan diberi nama Pantai Pandawa.
Beragam aktivitas seru dan menyenangkan bisa dilakukan oleh pengunjung pantai dengan hamparan pasir putih ini. Sebut saja berselancar, main kano, berenang, hingga main paralayang, atau sekadar bermalas-malasan menikmati keindahan ombak berwarna biru muda.
Ya, keindahan Pantai Pandawa adalah modal utama destinasi ini sehingga wisatawan rela jauh-jauh datang. Jalan masuk menuju pantai diapit oleh jajaran tebing batuan berwarna putih yang kontras dengan langit biru. Memasuki area pantai, pengunjung akan disambut jajaran patung para tokoh Pandawa Lima, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa dengan ukuran yang cukup besar. Masing-masing patung diletakkan secara terpisah pada ceruk buatan dengan ketinggian sekitar lima meter.
Kombinasi bukit-bukit tebing dengan lautan biru dan hamparan pasir putih Pantai Pendawa memang penuh pesona. Tak jarang, lokasi ini digunakan untuk keperluan pengambilan gambar sinetron atau video klip musik.
Sementara bagi pengunjung yang gemar olah raga ekstrem, dapat mencoba naik paralayang dari Bukit Timbis, mengikuti aliran angin hingga turun perlahan ke Pantai Pandawa. Dari atas, pemain paralayang dapat menikmati pemandangan menakjubkan berupa garis pantai putih yang memanjang, bertemu dengan deburan biru ombak Samudera Indonesia. Sementara dari bawah, warna-warni payung paralayang yang terbang di langit menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung.
Waktu yang cocok untuk bermain paralayang adalah pagi atau sore hari, karena sinar matahari tidak terlalu terik. Untuk mencoba olahraga ini, pengunjung harus rela berjalan naik ke Bukit Timbis dulu yang cukup jauh dari pantai. Biaya yang harus dikeluarkan untuk bermain paralayang secara tandem dengan pemandu bersertifikasi adalah 450 ribu rupiah.
Sementara untuk pengunjung yang punya keahlian dan keberanian menaklukan ombak, jangan lewatkan kesempatan berselancar di Pantai Pandawa. Pantai ini akan ramai dikunjungi oleh para peselancar, terutama saat musim hujan atau sekitar bulan Oktober hingga bulan April, karena gelombang yang cukup besar dan menantang. Gulungan ombak yang tinggi dan konsisten sudah menjadi favorit bagi peselancar.
Untuk pengunjung yang belum bisa berselancar, masih punya pilihan olahraga air lain yakni kano. Bermain kano di Pantai Pandawa, baik secara tandem (berdua) atau tunggal cukup seru. Kita harus bekerja sama mengayuh perahu kano ke arah tengah, sambil menaklukan ombak yang datang ke arah pantai. Tak perlu takut tenggelam, karena biaya sewa kano 25 ribu rupiah per orang sudah termasuk dengan paket pelampung badan.
Sementara bagi wisatawan yang ingin sekadar bermalas-malasan sambil menikmati keindahan garis pantai, dapat menyewa kursi dan payung dengan harga 50 ribu rupiah untuk setiap tiga jam. Berjemur di bawah sinar matahari Bali, sambil menikmati es kelapa muda dan membaca buku bisa menjadi pengalaman liburan dengan sensasi yang menyenangkan.
Bagi pengunjung yang ingin memanjakan diri, tersedia jasa pijat refleksi dari warga sekitar. Segarkan diri setelah menempuh perjalanan jauh dengan melancarkan peredaran darah dan melemaskan otot yang kaku. Untuk biaya yang dikeluarkan berkisar antara 40 sampai 130 ribu rupiah, bergantung waktu layanan yang diberikan, 30 sampai 90 menit. Ada beberapa jenis layanan yang diberikan, yaitu Balinese massage, pijat refleksi kaki, pijat relaksasi, Pandawa massage, Shiatsu massage, manicure, dan pedicure. SB/E-3
Biorock Pantai Pemuteran
Laut adalah tempat tinggal beranekaragam kehidupan. Kehidupan laut berperan penting dalam siklus karbon sebagai organisme fotosintetik yang mengubah karbon dioksida terlarut menjadi karbon organik. Di setiap tingkatan kedalaman dan zona suhu, terdapat habitat-habitat tersendiri untuk spesies-spesies yang unik, sehingga lingkungan laut memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Terdapat bermacam-macam habitat laut, dari habitat di permukaan laut hingga palung yang paling dalam.
Beberapa contohnya adalah terumbu karang, hutan kelapa, padang lamun, kolam pasang-surut, dasar laut yang berlumpur, berpasir dan berbatu, serta zona pelagik terbuka. Organisme yang hidup di laut juga bermacam-macam, dari ikan paus hingga fitoplankton dan zooplankton mikroskopis, fungi, dan bakteri.
Keindahan alam bawah laut Indonesia telah dikenal di kalangan penyelam dunia. Bagi penggemar olahraga selam yang kebetulan berada di Bali, sempatkan melihat budi daya terumbu karang Biorock di Pantai Pemuteran, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Biorock adalah metode menumbuhkan karang menggunakan arus listrik lemah, yang cukup aman bagi organisme dan penyelam. Listrik bertegangan sangat rendah dialirkan ke struktur konduktif yang dibenamkan di bawah air, maka mineral-mineral laut yang terlarut, seperti kalsium, magnesium, dan bikarbonat akan mengendap dan menempel pada struktur tersebut. Hasilnya adalah substrat komposit dari brusit hidromagnesit dan kapur, dengan kekuatan mekanis yang setara dengan beton. Karena didapatkan dari air laut, material ini setara komposisinya dengan substrat karang-karang alami.
Pengembangan biorock di Pantai Pemuteran yang kini dilakukan oleh warga, awalnya dibantu oleh peneliti dari Jerman, Wolf Hilbertz, dan Thomas Goreau dari AS pada tahun 2000. Kedua peneliti melakukan eksperimen pembuatan terumbu karang dengan metode Biorock selama tiga bulan dan dengan hasil sesuai harapan. Pertumbuhan terumbu karang dengan metode Biorock lebih cepat dua hingga enam kali lipat dibandingkan pertumbuhan secara alami.
Menariknya, warga melakukan penumbuhan karang di struktur-struktur buatan dengan berbagai bentuk yang menarik, sesuai kearifan budaya lokal masyarakat Bali. Sebut saja struktur patung gajah ganesha, garuda wisnu, siwa, hingga Buddha. Kehadiran patung-patung terumbu karang tersebut menimbulkan sensasi sendiri saat menyelam di Biorock Pemuteran. Puluhan ikan hias berseliweran di antara struktur terumbu berukuran besar, seperti ramai lalu lalang kendaraan di jalan dengan gedung pencakar langit di sana-sini.
Bagi penyelam yang ingin merasakan sensasi menegangkan, dapat mencoba kegiatan night dive atau menyelam malam. Kegelapan pekat langsung menyambut pandangan begitu penyelam masuk ke dalam air. Tak ada yang terlihat kecuali bagian laut yang mendapat cahaya lampu sorot. Hanya kesunyian dan suara gelembung udara dari pernapasan penyelam yang terdengar. Di tengah keheningan yang gelap tiba-tiba, patung berbagai makhluk berukuran besar telah ada di hadapan mata. Sensasi tegang bercampur menjadi satu dengan rasa ingin tahu, membuat penyelam menjelajah lebih jauh daria garis pantai. Namun, struktur-struktur terumbu karang biorock hanya berada di sekitar kedalaman 5 sampai 10 meter, tidak terlau jauh dari garis pantai. Menyelam dengan kedalaman seperti itu dapat menghemat persediaan udara dalam tabung, sehingga kegiatan penyelaman dapat berlangsung lebih lama.
Selain pesona patung terumbu karang, penyelam juga dapat menjumpai beragam makhluk laut yang sedang beraktivitas di malam hari, seperti ikan buntal, anemon, ular laut, atau clown fish.
Untuk menuju lokasi destinasi wisata tersebut, Anda dapat menggunakan pesawat Garuda Indonesia, Citilink, dan Sriwijaya Air dengan tujuan Bandara Internasional, Ngurah Rai, Denpasar, Bali. SB/E-3