Masih banyak pulau-pulau menarik di Pulau Seribu, Jakarta. Karena jumlahnya sangat banyak, perlu waktu lama untuk menjelajahi pulau-pulaunya. Setelah sekali menikmati keindahannya, rasa rindu untuk kembali pastinya akan kembali muncul.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh, menjadikan alternatif untuk menikmati wisata air atau wisata laut di seputaran Jakarta. Airnya yang membiru sangat jernih, apalagi jika mengunjungi pulau yang lokasinya cukup jauh bahkan sudah masuk kawasaan samudra. Salah satunya adalah Pulau Pantara.
Untuk mencapai Pulau Sepa, wisatawan dapat menuju titik keberangkatan di dermaga Marina Ancol. Dengan menggunakan perahu speedboat, wisatawan akan mulai menuju pulau-pulau pilihan di kawasan Kepulauan Seribu ini.
Pulau Pantara merupakan pulau yang lokasinya cukup jauh dari dermaga. Dengan menggunakan speedboat, setidaknya memerlukan waktu lebih dari dua jam untuk tiba di dermaga Pulau Pantara.
Speedboat dapat disewa perorang atau dalam kelompok keberangkatan. Meski perjalanan wisata mandiri, pengelola speedboat juga bisa melayani. Biasanya akan membuat jadwal keberangkatan kelompok, bergabung dengan wisatawan lainnya.
Hari Jumat hingga Minggu adalah hari favorit bagi wisatawan untuk menuju ke pulau-pulau di kawasan Kepulauan Seribu. Oh, iya, untuk bisa menikmati keindahan dan meng-explore Pulau Pantara, Sepa, Putri, Pramuka, atau pulau lain, wisatawan setidaknya harus menginap semalam. Satu malam dua hari sudah cukup untuk bisa menikmati keindahanya. Keesokan harinya, speedboat jemputan akan datang untuk membawa pulang kembali ke Ancol.
Wisatawan akan menginap di hotel atau cotage yang ada di pulau. Satu pulau biasanya hanya memiliki satu kawasan penginapan yang dikelola oleh pihak swasta.
Berangkat dari dermaga Ancol, wisatawan biasanya akan tiba sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung menuju tempat penginapan dan bersiap makan siang. Setelah itu aktivitas wisata bisa dilakukan.
Bermain Kano
Karena tiba menjelang siang, aktivitas wisata yang dilakukan pengunjung biasanya hanya menikmati keindahan dermaga Pulau Pantara hingga sore hari. Ada dua dermaga di kawasan ini, dermaga kedatangan bagian timur dan bagian barat.
Karena satu pulau, maka di sini pengunjung tentu bisa melihat terbitnya matahari dan terbenamnya matahari. Matahari yang terbit akan terlihat di dermaga kedatangan bagian timur atau bagian depan dari penginapan, sementara untuk melihat sunset dari dermaga bagian belakang. Namun untuk lebih leluasa melihat sunset, pengelola akan menyediakan perahu kecil untuk berlayar agak ke tengah. Sunset baru akan terlihat jelas dari atas perahu.
Sebelum berperahu melihat sunset, aktivitas yang dapat dilakukan adalah bermain kano dan jetski. Ada belasan perahu kano yang dapat disewa demikian juga dengan jetski. Tidak perlu bimbingan dari pengelola untuk bisa segera menikmati permainan kano. Namun, untuk jestski perlu latihan khusus, tapi tidak lama karena mirip mengendarai motor matic.
Setelah membawar sewa kano, wisatawan akan mendapatkan tongkat kayuh dan diantar menuju kano yang sudah berjajar dipinggir pantai Pulau Pantara. Tanpa perlu dikomandoi, wisatawan dapat langsung duduk di atas kano dan mendorongnya menuju ke air. Pada awalnya ada rasa takut jika kano akan terbalik karena hantaman ombak. Namun rupanya, kano yang terbuat dari fiber cukup stabil. Wisatawan juga tidak perlu takut karena ternyata lokasi bermain kano hanya memiliki kedalaman maksimal satu meter, cukup dangkal.
Kano dikayuh mengelilingi kawasan dangkal dengan karangkarang yang ada di dasarnya. Ikan warna-warni berbagai jenis akan nampak ikut bermain di bawah kano. Agar ikan berkumpul, lemparkan saja remahan roti yang didapat dari hotel tempat menginap.
Dan tentunya berfoto selfie atau meminta kawan untuk memoto saat beraksi dengan kano. Foto bisa diambil dari atas dermaga. Wisatawan yang cukup berani biasanya akan menuju ke bibir kawasan bermain kano, yang ditandai dengan dinding karang. Pengelola sebelumnya memberitahukan agar tidak melewati batas karang buatan, karena selepas dari itu, kedalaman laut dapat mencapai di atas 10 meter. Sementara untuk permainan jetski, pengelola akan membantu dengan duduk di kursi penumpang. Setelah mahir, baru kemudian wisatawan akan dilepas untuk bermain sendiri.
Bermain kano dan jetski sangat mengasyikan sehingga tak terasa waktu sudah menjelang sore dan pengelola mulai meminta pengunjung untuk kembali ke pantai. Untuk istirahat, makan malam dan bersiap untuk mengexplore keindahan lain di Pulau Pantara pada esok harinya. tgh/E-3
"Snorkeling" dan Mancing
Menjelang subuh adalah waktu yang bagus untuk kembali menikmati kawasan pulau. Joging di jalan paving block yang mengelilingi pulau dapat menjadi awal untuk menikmati segarnya udara Pulau Seribu, dan tentunya sambil menunggu datangnya terbit matahari. Dari dermaga Pulau Pantara, pemandangan langit yang berwarna jingga mulai nampak sekitar pukul 05.00 WIB, tanda jika matahari akan segera muncul. Waktunya untuk kembali selfie.
Setelah itu, waktu pagi hingga siang sebelum kembali ke Ancol, ada dua aktivitas menarik yang dapat dilakukan di kawasan Pulau Pantara, yakni snorkling dan memancing.
Snorkeling dapat dilakukan di kawasan pulau, tidak terlalu jauh. Sebab, karang indah dan ikan warna-warni sangat banyak ditemui. Mulai dari ikan nemo, ikan kakaktua, ikan badut, hingga ikan bandeng pun banyak berseliweran.
Sementara itu, untuk memancing harus berperahu terlebih dahulu meninggalkan Pulau Pantara. Memang ada aturan khusus dari pengelola, bahwa tidak boleh memancing di kawasan pulau. Hal ini sudah terlihat dari banyaknya ikanikan yang berseliweran di kawasan penginapan, terutama restoran cottage. Saat makan siang, bahkan ikan-ikan sepertinya sudah tahu, mereka ramai-ramai mendekati restoran. Pengunjung akan dengan senang hati berbagi remahan roti, dilempar dari atas restoran ke ikan yang berkerumun. Sementara untuk memancing, wisatawan akan naik perahu sewaan dari dermaga bagian belakang cottage. Tidak perlu membawa peralatan mancing karena peralatan mancing dan juga umpannya sudah disiapkan.
Tidak ada joran untuk memancing, namun memancing dengan teknik dasaran, dengan menggunakan alat pancing yang digulung. Sementara untuk umpan, kru sudah menyiapkan potongan daging cumi.
Perahu akan menuju ke beberapa titik lokasi memancing, berpindah-pindah. Dipandu oleh nakhoda dan dua orang kru, peserta mancing mulai mencoba melempar umpan. Tidak berapa lama, ikan pun berhasil nyangkut dan diangkat.
Setelah sekitar dua jam terombang- ambing dan berpindah di tiga titik lokasi mancing, satu cooler box ukuran sedang pun terisi penuh oleh hasil memancing. Mulai kerapu hingga ekor kuning. Ikan hasil memancing pun bisa dibawa ke restoran untuk dimasak dan menjadi santapan makan siang, sebelum kembali ke Jakarta. tgh/E-3