Terdapat lonjakan penerbangan sebanyak 50 persen atau sekitas 193 juta penupang.

TANGERANG - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, dalam menghadapi arus mudik bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Dalam peninjauan kesiapan Bandara Soetta menghadapi arus mudik Lebaran itu, Menhub Budi didampingi oleh para Direktur Teknis di lingkungan Ditjen Hubud dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah I ke area Terminal 3 dan 2 Bandara Soetta.

"Berdasarkan data terkini akan mulai terjadi lonjakan penumpang di bandara tersebut. Terdapat kurang lebih sekitar 193 juta penumpang penerbangan atau meningkat sebesar 50 persen," katanya di Tangerang, Jumat (29/3).

Adapun untuk mengatasi terjadinya lonjakan penumpang itu, Kementerian Perhubungan memerintahkan agar petugas bandara di area drop off ditambah guna menghindari antrean panjang.

Selain itu, sebagian besar counter check in saat ini akan difungsikan hanya sebagai tempat untuk meletakkan bagasi.

"Mudik kali ini memang peningkatannya besar ada sekitar 193 juta yang akan mudik atau sebesar 50 persen. Oleh karenanya, kita harus siap untuk menghadapi mudik Lebaran ini," ucap Budi.

Ia juga menyebutkan jika secara keseluruhan semua prosedur penerbangan berjalan aman terkendali dan fasilitas bandara berfungsi optimal.

"Dilihat dari suatu fakta di lapangan, dari pemesanan tiket yang terjadi, dan ini berdasarkan survei bahwa pemesanan tiket ini terjadi pada H-3 Lebaran Idul Fitri 2024," katanya.

Cuaca Ekstrem

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi dampak bencana yang terjadi menjelang arus mudik dan balik libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Banten, Jumat, mengatakan hampir di seluruh kabupaten dan kota di Banten masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor di antaranya seperti di Kabupaten Lebak, Pandeglang, wilayah Serang, dan sebagian kecil di wilayah Tangerang.

Sementara wilayah berpotensi tsunami yakni di Kabupaten Lebak, Cilegon, Pandeglang, dan Serang.

"Hampir semua titik di Banten rawan banjir. Longsor lebih banyak di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, sebagian kecil di wilayah Tangerang. Potensi tsunami ada di Lebak, Cilegon, Pandeglang, dan Serang," katanya.

BPBD Banten mendapatkan suplai informasi cuaca kemaritiman, pelayaran, gelombang tinggi, kecepatan dan terkait cuaca melalui BMKG sebagai panduan untuk melakukan perjalanan khususnya pelayaran jalur laut.

Dalam menyikapi potensi cuaca ekstrem, katanya, masyarakat diminta untuk waspada dengan menghindari tempat-tempat yang berpotensi banjir dan tanah longsor.

Para orang tua juga diminta untuk mengawasi dan memperhatikan anak-anak dalam bermain di sekitar aliran sungai agar tidak terbawa arus. Selain itu masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya terhadap berita hoaks yang belum jelas kebenarannya.

Baca Juga: