PHNOM PENH - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, pada Selasa (4/6) tiba di Kamboja dalam upaya untuk memulihkan hubungan dengan negara sekutu setia Tiongkok tersebut.

Hubungan Washington DC dengan negara Asia tenggara ini telah memburuk selama bertahun-tahun dengan Tiongkok menggelontorkan miliaran dollar investasi infrastruktur di bawah kepemimpinan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen.

AS telah menyuarakan keprihatinannya atas pangkalan angkatan laut utama Kamboja yang sedang ditingkatkan oleh Beijing, yang menurut mereka dapat digunakan untuk meningkatkan pengaruh raksasa Asia itu di Teluk Thailand.

"Dalam perjalanan dari Shangri-La Dialogue di Singapura, Menhan Austin mendarat di Phnom Penh pada Selasa untuk kunjungan satu hari guna menjajaki peluang untuk memperdalam hubungan pertahanan bilateral kita," tulis Austin di platform media sosialX.

Pada kunjungannya ini, Menhan Austin untuk pertama kali bertemu Hun Sen yang mengundurkan diri pada Agustus setelah hampir empat dekade berkuasa di Kamboja, dan kemudian mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Hun Manet, yang mengambil alih kekuasaan dari ayahnya.

"Kami membahas bagaimana AS dan Kamboja dapat memperkuat hubungan pertahanan kami dalam mendukung perdamaian dan stabilitas regional," tulis Austin diXsetelah bertemu Hun Manet.

Austin dan Hun Manet sama-sama lulus dari Akademi Militer AS di West Point. Austin lulus pada 1975 dan Hun Manet pada 1999.

Carl Thayer, profesor politik emeritus di Universitas New South Wales Australia, mengatakan hubungan AS-Kamboja berada pada titik perubahan setelah Hun Manet menjadi perdana menteri.

"Kunjungan Austin ke Kamboja menandakan bahwa kedua belah pihak bersedia membuang beberapa kebijakan kaku mereka yang membatasi kerja sama pertahanan dan terlibat dalam dialog baru untuk mencari titik temu," ucap Thayer kepadaAFP.

Pernyataan Hun Sen

Sementara itu dalam postingan di akunFacebook, Hun Sen mengatakan bahwa dia setuju dengan keinginan Austin untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara yang sebelumnya dinaungi rasa kurang percaya satu sama lain.

"Hubungan kami tidak terlalu buruk," kata dia seraya mendesak kedua belah pihak untuk berupaya membangun kembali rasa saling percaya.

Hun Sen pun mengatakan kepada Austin bahwa kedua negara dapat meningkatkan hubungan dengan mempersempit perbedaan, memperluas kerja sama, dan meluncurkan kembali dialog antar pejabat pertahanan.

Kunjungan Austin terjadi hanya beberapa hari setelah Kamboja dan Tiongkok menyelesaikan latihan militer tahunan bilateral terbesar yang melibatkan beberapa kapal perang Tiongkok dan ratusan personel militer. AFP/I-1

Baca Juga: