Tidak seperti biasanya, kawasan pabrik jamu PT Sido Muncul yang setiap hari dipenuhi ribuan pekerja, pada Jumat (24/5) sore dipenuhi ratusan anak yatim dan kaum duafa. Ada yang istimewa, di kawasan pabrik yang terletak di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu berdiri megah sebuah masjid dengan desain yang apik serta dikelilingi taman-taman yang indah.
Masjid tersebut berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi yang dibangun sejak 2016, dengan kapasitas hingga 800 jemaah, terutama karyawan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan masyarakat sekitar pabrik.
Pembangunan masjid merupakan pesan mendiang Ibunda tercinta, Desy Sulistio Hidayat, yang sebelum meninggal 1,5 tahun lalu, selalu mengingatkan pentingnya toleransi dan mencintai sesama, selalu membantu dan bermanfaat bagi banyak orang.
Kebahagian bercampur haru menyelimuti keluarga Hidayat pemilik Sido Muncul, saat masjid yang menjadi cita-cita keluarga Hidayat diresmikan pemanfaatnya oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj.
Bahkan, tokoh agama berpengaruh di Indonesia itu berkenan memberikan nama masjid tersebut dengan nama Masjid Hidayat Sido Muncul.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, mengatakan pembangunan masjid di lingkungan pabrik ini sudah dimulai sejak 2010 silam. Namun, pembangunan fisiknya memang baru bisa dilaksanakan pada 2016 karena proses pemilihan lahan di lingkungan pabrik, yang memudahkan para karyawan bisa mengakses tempat ibadah ini.
Kini, masjid sudah bisa dimanfaatkan para karyawan. "Semoga dengan berdirinya masjid dengan daya tampung 700 hingga 800 orang, ini akan memberikan kemudahan bagi karyawan kami dalam beribadah," ujar dia.
Peresmian masjid pada bulan Ramadan ini merupakan berkah, bukan sekadar kehormatan.
Selama ini manajemen telah memberikan akses ibadah di tiap-tiap bagian pabrik. Namun, untuk kebutuhan salat Jumat para karyawan harus melaksanakan di masjid yang ada di luar lingkungan pabrik.
Perusahaan mewujudkan pembangunan masjid di lingkungan pabrik ini, yang sekaligus juga merupakan bagian dari amanah yang dititipkan oleh orang tuanya. "Mama saya selalu mengingatkan soal toleransi dan mencintai sesama, selalu berbuat dan bermanfaat untuk banyak orang. Kami menyadari betul, orang itu harus berdoa yang akan berbuah iman dan menumbuhkan cinta kasih. Salah satunya dengan membangun masjid di lingkungan pabrik ini," kata dia.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyampaikan terima kasih atas dibangunnya masjid di lingkungan pabrik itu. Ia menyatakan salut dan bangga dengan Pak Irwan, Pak Sofyan, yang notabene non-muslim, tapi punya kepedulian kepada ratusan karyawannya yang muslim. "Semoga ini pertanda kerukunan dan solidaritas antarsesama warga bangsa, lintas agama, dan lintas etnis," pungkasnya.
SM/E-3