Hampir 100 tahun lalu, orang-orang Skandinavia berkunjung dan menetap di gugusan pulau di Thailand selatan terutama di dalam goa-goa yang dikelilingi laut. Di dinding dalam goa-goa tersebut masih terdapat banyak gambar yang menandakan bahwa para viking pernah tinggal di dalamnya.
Begitu menyebut Thailand, mungkin asosiasi masyarakat adalah Bangkok atau Pattaya. Namun, selain kedua kota itu, Thailand sebenarnya memiliki begitu banyak destinasi wisata lain yang berbeda dari daerah-daerah lainnya. Terletak di sebelah barat Thailand tepatnya di laut Andaman, terdapat Phuket yang memiliki keindahan wisata bahari yang tidak boleh dilewatkan.
Ada beragam cara untuk mencapai Phuket melalui transportasi darat maupun udara. Jika ingin ke Phuket lewat darat, pelancong dapat mencoba naik bus dari Kuala Lumpur, Malaysia, dengan total perjalanan hampir 14 jam. Bisa juga naik bus dari Bangkok, Thailand, jika sebelumnya memutuskan ingin berjalan-jalan dulu di Ibu Kota negeri Gajah Putih itu. Waktu tempuh dari Bangkok sekitar 12 jam naik bus.
Kalau mau menghemat waktu tentu harus naik pesawat. Banyak penerbangan menuju Phuket dari berbagai kota Asia Tenggara. Dari Jakarta, masih belum ada penerbangan langsung menuju pulau Phuket. Jadi dari Bandara Soekarno Hatta bisa naik Garuda Indonesia menuju Bangkok, lalu nyambung ke Phuket.
Phuket memiliki beberapa lokasi populer yang dipenuhi seperti Pantai Patong yang terletak di semenanjung barat. Pantai Patong merupakan daerah yang paling mudah diakses dan memiliki garis pantai yang panjang. Pantai Patong mempunyai arti hutan yang dipenuhi daun pisang. Kebanyakan hiburan malam dan pusat belanja berada di Patong, sehingga daerah tersebut paling berkembang dibanding daerah-daerah lain.
Di selatan Patong, ada pula Pantai Kata, Pantai Karon, Pantai Kata Noi yang menyajikan keindahan meski tidak seramai Pantai Patong. Sementara itu, di daerah utara ada Pantai Kamala, Pantai Surin, dan Pantai Bang Tao. Meski belum terlalu berkembang, destinasi ini sangat indah.
Viking
Berangkat dari Monkey Beach, wisatawan akan mengunjungi Viking Caves atau Gua Viking yang masih berada di Ko Phi Phi Le. "Alasan disebut Viking Caves karena dulu sekali, hampir 100 tahun lalu, orang-orang Skandinavia berkunjung dan tinggal di tempat ini," kata Mossy, salah satu pemandu wisata. Ia juga melanjutkan, terdapat banyak gambar di dinding gua yang menandakan bahwa para viking pernah berada di sana.
Namun, wisatawan tidak bisa memasuki gua itu karena terdapat banyak orang yang bekerja di dalam gua. Sepeninggalan mereka, banyak burung walet yang membuat sarang di sana dan para pekerja pun berbondong-bondong mengambil sarang burung walet yang diceritakan memiliki manfaat bagus untuk kesehatan.
"Sarang burung walet yang berasal dari Viking Caves ini sudah banyak diekspor ke negara-negara tetangga, terlebih Tiongkok. Orang Tiongkok sangat suka makan sarang burung wallet. Katanya bagus untuk kesehatan dan stamina laki-laki, tetapi saya tidak percaya ha ha ha…," cerita Mossy.
Sarang burung walet telah membantu memberi penghidupan warga setempat. Mereka tidak peduli walau harus bertaruh nyawa karena lokasinya amat sulit dijangkau. Walet biasanya bersarang di ujung-ujung tinggi goa. Para pemburu sarang burung walet harus menggunakan tangga bambu malang melintang.
Memang begitu kondisi yang digemari walet. Seperti di Bantul, Yogyakarta, juga banyak tempat berburu sarang burung ini, sepertai di Pantai Brosot. Lokasinya juga penuh bahaya dan sulit untuk mengambil sarang burung walet. Namun karena harganya "selangit" apa pun risikonya, tetap ditempuh para pemburu sarang burung walet.
Perjalanan berlanjut menuju Maya Bay yang sayangnya sedang ditutup untuk wisatawan karena tengah direhabilitasi hingga waktu yang belum ditentukan. Maya Bay merupakan destinasi favorit wisatawan khususnya mancanegara dengan hamparan pasir putih yang halus dan laut kebiruan.
Setelah kemunculannya di film The Beach yang dibintangi aktor Hollywood Leonardo diCaprio tahun 2000 silam, Maya Bay menjadi sangat populer dan mengundang banyak wisatawan untuk berkunjung. Karena jumlah turis yang semakin membeludak akibatnya ekosistem di pantai ini pun menjadi rusak. Untuk memulihkan, pemerintah setempat akhirnya menutup Maya Bay sehingga turis hanya dapat menikmati keindahan pantai dari kejauhan.
Destinasi selanjutnya adalah Loh Sama Bay yang menjadi lokasi terbaik untuk melakukan scuba diving di Thailand. Sayangnya, setelah tsunami yang terjadi pada 2004 lalu di Samudera Hindia, area Loh Sama Bay dan sekitarnya rusak tidak bersisa, termasuk terumbu karang.
Akhirnya, daerah itu pun sudah tidak terdapat apa-apa dan tidak menjadi lokasi untuk scuba diving lagi. Mossy bercerita, bahkan sudah lebih dari 10 tahun sejak tsunami, hingga kini masih belum ada tanda-tanda terumbu karang atau ekosistem yang tumbuh kembali. Akhirnya, Loh Sama Bay hanya menjadi daerah dengan pemandangan air laut jernih tanpa ada kehidupan.
Namun, dengan air laut jernih serta ombak yang tenang, wisatawan dapat berenang-berenang santai di area ini tanpa sinar matahari yang menyengat karena dikelilingi tebing dengan pohon-pohon yang rindang. Untuk tur tambahan, biasanya akan mengunjungi pulau di sekitar Phi Phi, seperti Bamboo Island atau Pulau Bambu dan Pulau Khai.
Keduanya sama-sama terletak tidak jauh Phi Phi dan sama-sama menawarkan keindahan alam bahari Thailand. Mossy menambahkan, bulan Desember sampai Mei merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Phi Phi. Itu karena pada musim panas, ombak cenderung bersahabat sehingga liburan pun menjadi lebih menyenangkan. gma/G-1
Tak Komplet sebelum ke Phi Phi
Salah satu tujuan wisata populer di Phuket adalah perjalanan ke Phi-Phi Island. Walaupun gugusan pulau ini masuk Provinsi Krabi, orang lebih mengenalnya sebagai destinasi paket Phuket. Maklum, turis lebih banyak tinggal ke Phuket daripada Krabi.
Para turis harus mengalokasikan waktu untuk mencoba merasakan tur satu hari ke Phi-Phi Island. Pulau Phi-Phi tidak jauh dari Phuket. Waktu tempuhnya sekitar satu jam naik speedboat. Phi-Phi merupakan pulau terbesar dan paling banyak populasinya di antara pulau-pulau lain sekitarnya. Untuk mencapainya, dapat menggunakan speedboat atau long-tail boats, tergantung penyedia layanan tur.
Untuk tur satu hari ke Pulau Phi- Phi, biasanya penyelenggara tur mengajak para wisatawan mengunjungi Monkey Beach, sebuah pantai di Ko Phi Phi Le. Disebut Monkey Beach karena penghuni asli pantai ini para monyet yang dapat dengan mudah ditemui dan berkeliaran di sepanjang bibir pantai. Menurut Mossy, salah satu pemandu wisata, mereka sudah lama mendiami pulau ini. Tak heran, akhirnya pulau yang tak berpenghuni manusia itu disebut Monkey Beach atau Pantai Monyet.
Di Monkey Beach, terdapat pula spot untuk melakukan aktivitas snorkeling. Dengan kedalaman sekitar dua meter, wisatawan dapat melihat keindahan alam bawah laut Ko Phi Phi Le serta berenang bersama kumpulan ikan-ikan. Biasanya, para pelancong diminta melompat dari kapal dengan berbagai gaya. Airnya sangat tenang dan adem karena tak tertembus matahari.
Sekitar tengah hari, rute atau perjalanan wisata biasanya sudah terpenuhi. Seluruh tur akhirnya dipusatkan ke kawasan yang disiapkan untuk tempat makan bersama secara gratis. Rombongan-rombongan turis juga bisa mandi atau sekadar bersih-bersih diri karena disediakan banyak sekali kamar bilas.
Setelah makan siang, rombongan kembali ke Phuket sambil mampir di pulau-pulau yang sejalur perjalanan pulang. gma/G-1