"Semua bisa lihat saya ya?," demikian pertanyaan pertama dari Rimawan Pradiptyo di hari pertama kuliah online FEB UGM, pada Senin (16/3) siang. Ri mawan mengajar mata kuliah Eko nomika Kriminalitas untuk mahasiswa master atau S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Lancar, semua mahasiswa, total 15 mahasiswa bisa melihat Rimawan. Dengan aplikasi Cisco Webex Meetings, materi yang disampaikan Rimawan tampaknya tak ada kendala bagi mahasiswa untuk menerimanya. "Untungnya kami di UGM sudah biasa kuliah online. Bahkan saya bisa mengajar dari Jepang atau dari negara mana saja saat saya sedang bertugas ke luar negeri," kata Rimawan.

Selain menggunakan Cisco Webex Meetings, untuk kuliah tatap muka secara online, FEB UGM, menurut Rimawan, memiliki jaringan akses internet yang memadai dan sistem pembelajaran daring yang bernama Sintesis. Melalui Sintesis, semua tugas, materi, maupun pengumuman tentang proses perkuliahan bisa diunggah dan dapat diakses oleh setiap mahasiswa.

"Ini sudah kami bangun lama. Justru concern utama kami kalau semua mau full online itu justru di birokrasi di pusat, belum tentu mereka siap secara kulturnya," jelasnya.

Aplikasi Webex untuk tatap muka online baru digunakan Rimawan pada hari pertama UGM memberlakukan secara resmi kuliah online pada Senin (16/3). Biasanya dia meng gunakan Skype, Zoom, atau aplikasi lainnya dalam melakukan pembelajaran daring. Aplikasi ini menurutnya sangat mudah dipakai.

Aplikasinya juga terbilang ringan, tak perlu perangkat dengan spek dewa untuk bisa menginstal-nya."Pakai HP juga bisa. Nyatanya ini mahasiswa bisa semua," ujarnya.

Pagi sebelum melakukan pembelajaran, Rimawan telah mengirimkan tautan melalui email khusus untuk mahasiswa UGM. Mahasiswa tinggal meng-kliktautan itu, maka dia sudah bisa mengikuti perkuliahan Rimawan secara daring. "Jadi mudah sekali sebenarnya," tegas Rimawan.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran dalam pembelajaran daring adalah mahasiswa bisa seenaknya bahkan bisa bolos. Namun Rimawan langsung menepis semua kekhawatiran itu. Dia menunjukkan bagaimana semua mahasiswanya mengikuti perkuliahannya.

"Yang ditakutkan kan nanti mahasiswanya pada keluyuran ke mana, keluyuran apa? Ini lho, semua kelihatan di sini, mereka juga bisa absen di sini," ujar Rimawan.

Sudah Disiapkan

FEB UGM menurut Rimawan juga sudah memiliki skenario apabila setelah dua pekan ke depan ternyata situasi tak juga membaik. Bisa saja ujian tengah se mester (UTS), yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini juga menggunakan sistem online.

"Bisa saja kita menggunakan take home exam. Dan itu bukan berarti lebih gam panglho,karena soalnyakanpasti dibuat berbeda," ujarnya.

Bahkan jika celakanya situasi tak kunjung membaik sampai semester depan, Rimawan mengatakan tak jadi masalah jika proses pembelajaran akan dilakukan secara daring seperti sekarang ini. eko SP /AR-3

Baca Juga: