Setidaknya 21 orang tewas dan lebih dari 110 lainnya terluka ketika kelompok bersenjata menyerbu sebuah hotel di ibu kota Somalia.

Penyerangan lebih lanjut berhasil digagalkan setelah pihak berwenang Somalia lebih dari 30 jam berupaya menahan para pejuang yang menyerbu Hotel Hayat Mogadishu pada Jumat (19/8) malam dalam serangan yang dimulai dengan ledakan keras. Komisaris polisi Abdi Hassan Hijar menuturkan pengepungan berakhir sekitar tengah malam.

"Selama serangan itu, pasukan keamanan menyelamatkan banyak warga sipil yang terperangkap di hotel, termasuk wanita dan anak-anak," katanya kepada wartawan dikutip dari The Associated Press.

Menteri Kesehatan Ali Haji Adam melaporkan 21 orang tewas dan 117 orang terluka, dengan sedikitnya 15 orang dalam kondisi kritis. Dia mencatat bahwa beberapa korban mungkin tidak dibawa ke rumah sakit.

Serangan itu adalah serangan teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.

Mengutip AP, kelompok ekstremis Islam al-Shabab, yang memiliki hubungan dengan al-Qaida, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka tetap menjadi kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika dan ancaman terbesar bagi stabilitas politik di negara Tanduk Afrika yang bergejolak itu.

Al-Shabab menentang pemerintah federal dan kelompok luar yang mendukungnya. Mereka juga menekankan bahwa serangan terhadap hotel itu merupakan awalan dari upayanya untuk menyerang tempat-tempat yang dikunjungi oleh pejabat pemerintah.

Sejauh ini, polisi belum memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana serangan itu terjadi dan masih belum jelas berapa banyak pria bersenjata yang memasuki hotel.

Berbicara kepada The Associated Press, sang manajer hotel Ismail Abdi mengatakan pasukan keamanan masih bekerja untuk membersihkan daerah tersebut. Suara tembakan berakhir pada pukul 9 pagi. Sejak saat itu, banyak warga berkerumun di luar gerbang hotel yang rusak parah pada Minggu pagi untuk mengamati tempat kejadian.

AP pun menyoroti perbedaan kepemimpinan Mohamud dengan Presiden Somalia sebelumnya, Mohamed Abdullahi Mohamed. Mohamed diketahui menghindari konfrontasi besar dengan al-Shabab. Sementara Presiden Somalia saat ini menekankan pemerintahnya akan melakukan serangan terhadap ribuan pejuang kelompok itu, dengan dukungan pasukan AS yang kembali.

Al-Shabab mengatakan melalui stasiun radio Andalus bahwa serangan terhadap hotel itu sebagai tanggapan atas pernyataan Mohamud bahwa dia akan melenyapkan kelompok itu dari Somalia.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan itu, dengan mengatakan PBB mendukung rakyat Somalia "dalam perjuangan mereka melawan terorisme dan perjalanan mereka menuju perdamaian."

Sebagai informasi, Al-Shabab telah merebut lebih banyak wilayah dalam beberapa tahun terakhir, setelah mengambil keuntungan dari perpecahan di antara personel keamanan Somalia serta ketidaksepakatan antara kursi pemerintah di Mogadishu dan negara-negara regional.

Walaupun sempat terpaksa mundur dari Mogadishu pada 2011, al-Shabab perlahan-lahan bangkit kembali dari daerah pedesaan tempat ia mundur, menentang kehadiran pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika serta serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan para pejuangnya.

Baca Juga: