Pasukan Israel membunuh seorang remaja Palestina pada hari Kamis selama bentrokan di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina, yang terbaru dalam serangkaian insiden mematikan yang telah memicu kekhawatiran eskalasi.

Kekerasan di Tepi Barat telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir karena Israel telah mengintensifkan serangan menyusul serentetan serangan jalanan Palestina yang mematikan di kota-kotanya.

Militer Israel mengatakan tentaranya mendapat kecaman di sekitar Jenin, daerah yang sering diserang, saat beroperasi di rumah-rumah warga Palestina yang terlibat dalam bentrokan Rabu yang menewaskan seorang perwira Israel dan dua pria bersenjata Palestina.

"Tersangka bersenjata melemparkan alat peledak dan bom molotov dan menembak ke arah tentara. Sebagai tanggapan, tentara menembak ke arah tersangka. Serangan diidentifikasi," kata militer.

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian seorang anak berusia 17 tahun. Presiden Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan dan serangan Israel di Tepi Barat, di mana puluhan warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini.

Pembicaraan kenegaraan Palestina yang disponsori AS dengan Israel runtuh pada tahun 2014. Sejak itu, kredibilitas domestik Otoritas Palestina (PA), yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat, telah berkurang.

"Kekerasan adalah kekerasan. Kami ingin semua orang berbuat lebih banyak, kami ingin Otoritas Palestina berbuat lebih banyak, pasukan keamanan Palestina berbuat lebih banyak untuk mencegahnya," Duta Besar AS Tom Nides mengatakan kepada radio Kan Israel.

Seorang juru bicara Abbas mengatakan Israel bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.

"Pemerintah AS harus menekan pemerintah Israel untuk menghentikan agresinya, daripada mencari pembenaran atas kejahatan Israel sambil meminta pertanggungjawaban Otoritas Palestina," kata Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan.

Israel mengatakan tidak punya pilihan selain beroperasi di kubu militan seperti Jenin.

"Kami ingin Otoritas Palestina bertindak tegas melawan terorisme," kata kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata dalam konferensi keamanan di Tel Aviv. "Dalam periode di mana Otoritas dan keamanan (Palestina) melakukan ini secara efektif, Israel tidak diharuskan melakukan aktivitas ekstensif seperti itu."

Para pejabat Palestina mengatakan tindakan Israel melemahkan Otoritas Palestina dan bahwa stabilitas hanya dapat dicapai setelah pendudukan berakhir.

Baca Juga: