Setidaknya 12 orang meninggal setelah hujan lebat membanjiri ratusan rumah, mematikan listrik dan meruntuhkan bangunan di India utara.

Wakil kepala menteri negara bagian Uttar Pradesh, Brijesh Pathak mengatakan kantor meteorologi setempat mencatat curah hujan mencapai 35 milimeter dalam 24 jam terakhir.

Pada Jumat (16/9) pagi, sebuah dinding runtuh di sebuah tempat tinggal di daerah Hazratganj ketika para pekerja sedang tidur yang menyebabkan sembilan meninggal di tempat dan tiga lainnya dirawat di rumah sakit karena cedera.

Di Unnao, sebuah kota 40 kilometer barat daya Lucknow, tiga orang lainnya tewas dalam sebuah rumah runtuh setelah hujan deras.

Mengutip AP, kehidupan terganggu di kota Bengaluru di India selatan setelah hujan deras selama dua hari memicu kemacetan lalu lintas yang panjang, pemadaman listrik yang meluas dan banjir besar yang menyapu rumah-rumah dan jalan yang terendam.

Perahu dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terendam banjir di Bengaluru, ibu kota negara bagian Karnataka selatan. Dua wilayah di Bengaluru mengalami kelebihan curah hujan di atas 100 persen, menjadikannya hari September terbasah dalam delapan tahun terakhir.

Hujan muson yang biasanya dimulai pada bulan Juni di Asia Selatan, datang lebih cepat mulai Maret, memicu banjir pada awal April di Bangladesh.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah membuat peristiwa ekstrim seperti curah hujan berlebih menjadi hal normal baru

Baca Juga: