Museum Tekstil merupakan warisan budaya yang mengkhususkan diri pada koleksi, pelestarian, dan tampilan karya seni yang berkaitan dengan tekstil Indonesia.

Berlokasi di Jalan Aipda K.S. Museum ini resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976. Berlokasi di Tubun No. 4 Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat ini menempati sebuah bangunan tua seluas 16.410 meter persegi.

Dalam sejarahnya, bangunan ini pernah digunakan sebagai kediaman pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup pada abad ke-19 dengan gaya Islam.

Tahun 1945 menjadi markas Pemuda Barisan Pelopor dan BKR, selanjutnya dialihkan oleh Menteri Sosial Mintareja SH kepada Gubernur DKI Jaya H. Ali Sadikin menjadi Museum Tekstil pada tanggal 25 Oktober 1975.

Diserahterimakan kepada pemerintah daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tahun 1975 dan dibuka sebagai museum tekstil oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976.

Fungsi Museum Tekstil adalah untuk menyimpan, merawat, memajang, mendata dan mengembangkan produk tekstil Indonesia dari berbagai daerah di nusantara.

Museum Tekstil merupakan satu-satunya museum di Indonesia yang mengkhususkan diri di bidang tekstil, antara lain juga berfungsi sebagai penampungan tekstil Indonesia serta merupakan pusat penelitian dan dokumentasi tekstil tradisional Indonesia.

Bentuk koleksinya meliputi kain / pakaian dan perkakas mulai dari bentuk tradisional hingga bentuk modern. Museum ini memiliki 907 koleksi yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

Koleksi Museum Tekstil terbagi dalam beberapa kategori yaitu koleksi kain tenun, kain batik, perkakas dan campuran. Bagian museum lainnya menampilkan perlengkapan tradisional yang sangat erat kaitannya dengan produk kain, seperti alat rajut dan batik dari berbagai daerah, sehingga menambah ciri khas tersendiri. Museum Tekstil juga rutin mengadakan pameran di dalam dan luar negeri.

Sebagai museum tekstil terbesar di Indonesia, museum ini memiliki koleksi yang cukup banyak yaitu kurang lebih 1.000 item. Ciri khas museum terletak pada koleksinya yang sebagian besar merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia.

Koleksi tersebut terbagi menjadi empat bagian yaitu koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi perlengkapan dan koleksi campuran. Pengunjung museum dapat melihat berbagai kain batik dengan corak geometris sederhana, maupun kain dengan corak rumit, seperti batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau.

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat plang Istana Cirebon, karena merupakan yang tertua dan merupakan koleksi pilihan. Bendera tersebut terbuat dari bahan katun dan memiliki bentuk batik tulis tangan yang dihiasi dengan kaligrafi arab.

Konon bendera plakat ini merupakan peninggalan sejarah dari tahun 1776 M dan sangat disakralkan di Keraton Cirebon. Saat itu, bendera nasional sering digunakan sebagai lambang ajaran Islam.

Selain memamerkan rangkaian tekstil, museum ini juga memiliki taman di halaman belakang yang bernama Taman Pervarna Alam.

Taman seluas 2.000 meter persegi ini ditanami pepohonan yang bisa dijadikan bahan baku pewarna alam. Tujuan penanaman pohon adalah untuk mengedukasi masyarakat agar memahami dan mengetahui pohon apa saja yang bisa dijadikan bahan baku pewarna alam.

Fitur lain dari museum ini adalah kursus membatik. Kursus ini diadakan bersamaan dengan hari buka museum. Kursus membatik ini diadakan di sebuah gedung di halaman belakang Museum Tekstil.

Gaya bangunan ini adalah rumah panggung tanpa sekat di dalamnya. Semua bahan bangunan terbuat dari kayu dengan cat coklat tua. Tidak terdapat AC pada ruangan ini karena sudah terdapat beberapa jendela di sekitar ruangan yang dapat mengalirkan udara segar. arn

Baca Juga: