Menjadi tahap terakhir dalam proses seleksi calon karyawan, wawancara kerja adalah proses seleksi karyawan di mana kandidat diundang untuk bertemu dengan pihak perusahaan atau HRD untuk membahas berbagai hal.

Selama wawancara, calon pelamar akan diberikan kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kualifikasi dan pengalaman mereka, serta menjawab pertanyaan dari pihak perusahaan. Di akhir wawancara, pelamar dapat diberikan kesempatan untuk bertanya tentang posisi dan perusahaan itu sendiri.

Tujuan utama dari wawancara kerja adalah untuk mengevaluasi kecocokan antara kandidat dengan posisi yang tersedia dan budaya perusahaan. Selain itu, wawancara kerja juga ditujukan untuk mengetahui lebih banyak tentang keterampilan, kekuatan, kelemahan, dan motivasi calon pelamar.

Namun, perlu diingat bahwa terdapat berbagai jenis wawancara yang tergantung pada posisi yang Anda lamar.

Misalnya, jika Anda melamar posisi penjualan, manajer perekrutan ingin tahu apakah Anda bisa menjual barang. Oleh karena itu, Anda mungkin harus menunjukkan kemampuan penjualan Anda melalui permainan peran.

Contoh lainnya, Saat melamar posisi teknologi informasi atau IT, Anda mungkin akan dihadapkan pada wawancara berbasis kompetensi sehingga manajer perekrutan dapat menentukan keakraban Anda dengan hal-hal seperti jaringan, sistem administrasi, dan pemecahan masalah.

Mulai dari wawancara langsung atau telepon, berikut beberapa jenis wawancara paling umum diselenggarakan perusahaan, seperti yang dirangkum dari Top Interview:

1. Wawancara tradisional

Wawancara tradisional merupakan wawancara satu lawan satu yang terdiri dari pencari kerja, dan seorang manajer perekrutan atau user. Wawancara jenis ini merupakan yang paling umum yang ditujukan untuk mendiskusikan bagaimana pendidikan, kualifikasi, dan pencapaian Anda selaras dengan pekerjaan tertentu.

2. Wawancara telepon

Terkadang Anda akan mendapatkan wawancara melalui telepon. Ini sering digunakan sebagai alat pra-penyaringan untuk menentukan kandidat mana yang menurut perusahaan paling cocok untuk peran tersebut. Namun, pandemi Covid-19 dan kerja jarak jauh, telah memungkinkan wawancara telepon juga bisa menjadi wawancara formal.

3. Wawancara virtual

Alih-alih duduk di kantor atau perusahaan yang Anda minati, wawancara virtual dilakukan secara daring namun tetap mengharuskan terjadinya tatap muka antara kandidat dan pewawancara. Sejak pandemi Covid-19, popularitas wawancara virtual meningkat pesat untuk membatasi tatap muka secara langsung.

4. Wawancara grup atau kelompok

Jika wawancara tradisional hanya melibatkan dua orang, wawancara grup melibatkan banyak kandidat sekaligus dalam satu sesi wawancara. Artinya, Anda akan diwawancarai bersama sejumlah kandidat lain, dan kemungkinan, lebih dari satu pewawancara.

Ketika perusahaan mewawancarai banyak orang sekaligus, mereka mencoba untuk mempersempit kerumunan menjadi kumpulan kandidat terbaik. Dengarkan jawaban orang lain untuk mengetahui bagaimana Anda menghadapi persaingan. Kemudian, rumuskan tanggapan Anda untuk mengangkat pencalonan Anda di atas orang banyak.

5. Wawancara panel

Meski juga melibatkan banyak orang, wawancara panel tidak sama dengan wawancara kelompok. Selama wawancara panel, Anda akan duduk di depan lebih dari satu perwakilan perusahaan.

Wawancara sejenis ini sebenarnya memberi Anda keuntungan karena Anda tidak harus memberikan informasi yang sama ke banyak orang, tetapi mungkin sulit untuk menentukan orang mana di panel yang akan membuat keputusan perekrutan. Menurut Top Interview, kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan baik dengan pembuat keputusan dapat membuat pekerjaan menjadi lebih sulit.

6. Wawancara kompetensi

Dalam wawancara berbasis kompetensi, pewawancara umumnya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang keterampilan Anda karena terkait dengan posisi yang dilamar. Ini sangat penting jika perusahaan membutuhkan seseorang yang tahu bagaimana melakukan hal tertentu, seperti memprogram perangkat lunak baru.

7. Wawancara job fair

Job fair atau pameran karier adalah pilihan bagus untuk mendapatkan lowongan pekerjaan dan membangun jaringan profesional. Saat Anda pergi ke pameran karier, Anda bisa melakukan wawancara dadakan.

Meskipun umumnya wawancara dadakan hanya akan berlangsung 10 hingga 15 menit, tetapi Anda masih mempunyai cukup waktu untuk menguraikan pengalaman dan pengetahuan Anda serta membangun hubungan dengan tim perekrutan.

Baca Juga: