Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pada Minggu (3/7), melaporkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia paling signifikan secara global. Kasus infeksi Covid-19 melonjak hingga 620 persen dalam 28 hari.

Selain Indonesia, beberapa negara lain yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan, yakni Bangladesh naik 500 persen dalam 22 hari, disusul Inggris naik yang naik 380 persen dalam 23 hari, Italia naik 241 persen dalam 25 hari, Jerman naik 209 persen dalam 22 hari.

Sementara di Asia Tenggara, dua negara dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi, yaitu Singapura naik 116 persen dalam 18 hari dan Malaysia naik 49 persen dalam 19 hari.

Amerika Serikat (AS) juga mengalami kenaikan Covid-19 naik 14 persen dalam 8 hari.

Wiku menuturkan perlunya mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 periode sekarang dengan berkaca pada periode yang sama di tahun lalu. Pada tahun lalu, di mana puncak tertinggi terjadi pada bulan Juli, jumlah kasus melebihi angka 1 juta dalam kurun waktu sebulan. Adapun kenaikan kasus Covid-19 per bulan, dari Mei hingga Juni 2021, melebihi 200 ribu kasus dalam dua bulan.

"Perlu diingat bahwa di tahun lalu, kasus positif ini baru mengalami penurunan setelah 3 bulan. Kenaikan kasus ini terjadi pasca Idulfitri dan Iduladha, dan juga diperkuat dengan periode libur anak sekolah," jelas Prof Wiku.

Apabila dibandingkan dengan bulan ini, kenaikan kasus Covid-19 pada periode yang sama terbilang jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Apabila pada bulan Juni lalu jumlah kasus Covid-19 mencapai 350 ribu kasus dalam 1 bulan, per Juni 2022, jumlahnya hanya sebesar 31 ribu kasus.

"Angka yang rendah di tahun ini jika dibandingkan tahun lalu, menunjukkan kita semakin resilien dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik," jelasnya.

Namun, Wiku menuturkan masyarakat harus tetap waspada dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Mengingat, Indonesia tengah memasuki periode libur anak sekolah sekaligus Iduladha yang cenderung meningkatkan mobilitas masyarakat ke tempat-tempat wisata.

"Kita harus waspada karena adanya kenaikan lebih dari 23 ribu kasus dalam 1 bulan menandakan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat semakin meluas," ungkap Wiku.

"Ingat, protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan penurunan kasus dan pemulihan aktivitas masyarakat saat ini. Keberhasilan yang telah kita raih hingga saat ini penting untuk dipertahankan dan terus diupayakan agar dapat bertahan selama mungkin," tambahnya.

Baca Juga: