Wartawan Rusia melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin merasa frustasi dengan keterlibatan unit Kadyrovites dalam kemunduran di medan perang. Kadyrovites sendiri merupakan sebuah unit militer bawahan Ramzan Kadyrov, Kepala Republik Chechnya di Federasi Rusia.

Putin yang awalnya menyetujui tindakan unit di bawah pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dan secara terbuka memuji keberaniannya, kini mulai mengungkapkan rasa frustrasinya atas aktivitas media sosial Kadyrov dan pasukannya.

Hal itu diungkapkan dalam laporan proyek media Get Kit yang didirikan oleh mantan jurnalis di Meduza, sebuah media berita independen Rusia seperti yang dikutip Ukrainska Pravda.

Menurut wartawan tersebut, aktivitas media sosial Kadyrov menggambarkan latar belakang informasi tentang kegagalan dan kekalahan pasukan pendudukan Rusia di Ukraina.

Militer Rusia frustrasi dengan fakta bahwa pasukan Kadyrov, meskipun tidak unggul dalam pertempuran, menyebarkan citra media tentang diri mereka sebagai lebih terampil dan berani daripada tentara Rusia lainnya. Sementara itu, dinas rahasia Rusia diintimidasi oleh perilaku Kadyrov yang sewenang-wenang dan agresif.

Pada saat yang sama, Oleg Orlov, perwakilan dari pusat Hak Asasi Manusia Memorial, yang sekarang dilarang di Rusia, menjelaskan bahwa Kadyrov memiliki tempat khusus di "kekuatan vertikal" Rusia. Dia diizinkan untuk mengatakan dan melakukan lebih dari pejabat dan politisi Rusia lainnya.

"Sama seperti diktator lainnya, Putin membutuhkan seseorang untuk diandalkan. Sumber dukungan utamanya adalah berbagai jenis siloviki (anggota polisi, tentara, dan penegak hukum negara bagian lainnya)," ujar Olev seperti dikutip dari Ukrainska Pravda.

Kadyrov bahkan secara terbuka mengkritik Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky dalam negosiasi dengan Ukraina. Tak hanya itu, dirinya juga mengumumkan bahwa Rusia menarik pasukannya dari Kyiv dan Chernihiv.

"Kadyrov hanyalah pion dalam permainan Putin. Putin perlu memiliki kekuatan tambahan untuk mengimbangi semua yang lain pasukan," tambahnya.

Selain itu, pemimpin Chechnya memiliki perselisihan publik dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang Kadyrov tuduh "kurang patriotisme."

"Tingkat partisipasi nyata orang-orang Chechnya dalam perang dan pengaruh mereka terhadap permusuhan tidak sebanding dengan perhatian media yang diterimanya. Dia melakukannya dengan sengaja. Itu mendapat banyak perhatian publik! Dalam hal ini, kampanye PR-nya berhasil," tegas Olev.

Baca Juga: