Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan keberhasilan dengan menemukan dua Exoplanet mirip Bumi yang berlokasi tidak jauh dari tata surya Bima Sakti.

Tim Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dari NASA pada akhir pekan lalu (18/6) mengatakan kedua eksoplanet yang berhasil ditemukan itu berjarak sekitar 33 tahun cahaya, menjadikannya eksoplanet paling dekat yang pernah ditemukan sejak pencarian eksoplanet pertama kali dilakukan pada 1992 oleh Alex Wolszczan dan Dale Frail, dua astronom yang berhasil memulai sejarah perburuan planet di luar Bima Sakti.

Sebagai informasi, exoplanet yang paling dekat dengan Bumi sebelumnya adalah Proxima Centauri b yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya atau sekitar 37,84 triliun kilometer. Sementara, sebagian besar Exoplanet yang ditemukan sejauh ini berada di wilayah yang relatif kecil di Bima Sakti. Adapun satu tahun cahaya sama dengan 5,88 triliun mil atau 9,46 triliun kilometer.

"Keduanya masuk dalam 10 kandidat teratas untuk karakterisasi atmosfer di antara semua eksoplanet terestrial yang sejauh ini ditemukan," kata Pat Brennan, kepala tim TESS.

Mengutip NASA, Exoplanet sendiri merupakan sebutan bagi planet apapun yang berada di luar Bima Sakti. Layaknya planet-planet dalam sistem tata surya kita, sebagian besar Exoplanet juga mengorbit pada bintang lain. Sementara sebagian lain mengambang bebas, mengorbit di pusat galaksi dan tidak terikat pada bintang manapun yang kemudian disebut sebagai planet nakal.

Brennan menuturkan kedua eksoplanet dengan kode HD 260655 b dan HD 260655 c itu masuk ke dalam kategori "bumi super" atau "super earth" dengan ukuran masing-masing mencapai 1,2 dan 1,5 kali ukuran Bumi yang ditempati manusia. Bumi super sendiri merupakan satu dari empat jenis eksoplanet. Explanet itu pada umumnya merupakan terestrial yang lebih besar dari bumi, tetapi lebih ringan dari Neptunus. Bumi super dapat memiliki atmosfer atau juga tidak. Namun, kedua Exoplanet yang mengorbit pada bintang kartai merah yang memiliki HD 260655 itu memiliki suhu yang diyakini TESS terlalu panas untuk menopang kehidupan di Bumi. Alhasil, tidak ada kehidupan di kedua planet itu.

Selain Bumi super, ketiga jenis Exoplanet adalah Gas giant atau raksasa gas yang berkali-kali lebih besar dari Saturnus dan Jupiter, seperti "hot Jupiters" yakni Exoplanet yang mengorbit sangat dekat di sekitar bintangnya sehingga suhunya melonjak hingga ribuan derajat. Ada "Neptune-like", jenis planet yang ukurannya mirip dengan Neptunus atau Uranus. Juga "Terrestrial" yang berukuran seperti atau lebih kecil dari Bumi dan terdiri dari batu, silikat, air atau karbon. Jenis ini lah yang masih diselidiki NASA lebih lanjut untuk menentukan apakah beberapa dari "Terrestrial" memiliki atmosfer, lautan atau tanda tanda layak huni lainnya.

Sejauh ini, Brennan mengatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami dua Exoplanet yang ditemukan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb, yang mampu mempelajari lebih banyak dari planet ekstrasurya. "Teleskop James Webb, yang akan segera mengirimkan gambar sains pertamanya, dapat memeriksa atmosfer planet untuk mencari air, molekul karbon, dan komponen lainnya. Mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer planet berbatu akan membantu para ilmuwan memahami pembentukan dan perkembangan dunia seperti milik kita" kata Brennan.

Dikutip dari laman Exoplanet Exploration, NASA telah menemukan 5044 Exoplanet yang mencakup, 1768 "Neptune-like", 1572 "Super-Earth", 1512 "Gas Giant", 187 "Terrestrial", sementara 5 lainnya masih belum dapat diidentifikasi. Tak hanya itu, NASA juga memiliki 9.017 kandidat Exoplanet.

Baca Juga: