Ada orang dan kelompok yang begitu benci dengan sampah plastik, tetapi tak bisa dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari manusia masih butuh plastik. Sekarang masih didominasi plastik konvensional. Sampah plastik tersebut memberi berkah terhadap jutaan manusia.

Hampir semua orang ingin sampah plastik dikelola dikembalikan menjadi sumberdaya bernilai ekonomis dan kurangi beban lingkungan. Merupakan konsep dan pendekatan circular economy. Sampah plastik diproses menjadi bahan baku daur ulang yang potensial. Pada umumnya dilakukan oleh pemulung, pengepul, tukang sortir, pencacahan plastic hingga proses pallet/biji plastic hingga daur-ulang.

Sampah plastik konvensional sulit terurai secara alami, butuh waktu ratusan tahun. Ada yang bilang 500 tahun atau lebih. Perlu inovasi dan kreativitas didukung teknologi untuk mengolah sampah plastik.

Dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2023, menvolume sampah di Indonesia mencapai 18.081.2778,88 ton per tahun. Dari total sampah tersebut sebanyak 18,54% atau setara dengan 19.348 ton merupakan sampah plastik.

Menurut Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Nasional (YPLHPI), Bagong Suyoto, penyebab penggunaan plastik meningkat akibat pertumbuhan penduduk; kebutuhan yang meningkat; gaya hidup; upaya pengurangan sampah plastik belum maksimal; lemahnya kesadaran dari berbagai pihak; kurangnya penanganan dari pemerintah pusat dan daerah.

"Bahaya sampah plastik? Karena plastik konvensional bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable)," kata Bagong.

"Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara."

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dan makhluk lainnya karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non biodegradable) dan merupakan salah satu pencemar xenobiotic.

Xenobiotic merupakan zat-zat asing atau senyawa kimia yang asing seperti obat-obatan, bahan aditif makanan atau bahan tambahan pangan, polutan dan lain-lain.

Pengelolaan sampah di darat yang buruk berdampak langsung terhadap ekosistem perairan dan laut. Bahkan, sampah plastik dalam jangka waktu tertentu akan berubah menjadi mikroplastik. "Keberadaan mikroplastik menjadi ancaman serius bagi ekosistem dan lingkungan karena dapat membahayakan satwa liar yang mungkin mengonsumsinya dan mencemari makanan laut yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia," ungkapnya.

Mikroplastik merupakan partikel plastik atau fiber dengan ukuran kurang dari 5 milimeter. Tipe mikroplastik ini ada 2, yakni primer dan sekunder. Mikroplastik primer diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil, contohnya Polyethylene microbeads yang banyak terdapat pada produk kecantikan.

Sejumlah laporan penelitian menyebutkan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Cornell University ini mencatat bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya paling banyak mengonsumsi mikroplastik di dunia dari total 109 negara. Sebuah studi yang dipublikasikan Environmental Science & Technology mengungkap bahwa Indonesia bersama dua negara Asia Tenggara lainnya, yakni Malaysia dan Filipina menduduki peringkat teratas dalam daftar konsumsi mikroplastik per kapita global.

Dalam studi yang diterbitkan pada 24 April 2024 lalu itu, para peneliti menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan. Jumlah konsumsi tersebut sebagian besar bersumber dari air, seperti makanan laut.

Menurut para ahli, jumlah tersebut meningkat sebesar 59 kali lipat selama 1990 hingga 2018. Tak hanya itu, tingkat konsumsi mikroplastik masyarakat Indonesia bahkan mengalahkan Amerika Serikat (AS) yang "hanya" sekitar 2,4 gram per bulan.

Sebelumnya, Riset Departemen Perikanan dan Akuakultur FAO, menyebutkan berikut beberapa bahaya mikroplastik untuk Kesehatan, yaitu: (1) Dicurigai mengganggu sistem endokrin. Zat aditif dalam plastik dicurigai bisa mengganggu sistem endokrin atau hormonal dalam tubuh. (2) Banyak bahan makanan yang berbahaya. (3) Diduga mengganggu kekebalan tubuh. Tingginya intensitas paparan mikroplastik dalam jangka panjang dapat memicu perubahan hormonal yang berdampak pada kematian sel, kerusakan dinding sel, bahkan kerusakan organ dalam tubuh.

Cara mengurangi mikroplastik sebagai berikut: 1) Batasi konsumsi makanan laut. Konsentrasi mikroplastik paling tinggi umumnya ditemukan pada makanan laut, terlebih kerang. 2) Konsumsi makanan segar. 3) Hindari penggunaan plastik sekali pakai. 4) Gunakan botol air kaca atau stainless steel. 5) Rutin membersihkan rumah. (hellosehat.com). 6) Rumah sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah perbanyak tanam pohon.

Sampah plastik karena banyak jenisnya maka harus disortir sesuai jenis dan warnanya. Berbagai jenis plastik yang dipungut dan dikumpulkan pemulung diantaranya: Polyethylene Terephthalate (PET atau PET), High-Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP), Polystyrene atau Styrefoam (PS), dan plastik lainnya (termasuk: polikarbonat, poliaktida, akrilik, alrilonitril butadiene, stirena, fiberglass, dan nilon). Istilah-istilah ilmiah tersebut kurang dipahami oleh pemulung, pelapak, tukang sortir, dan pengusaha pencacahan plastik.

Dalam pengelolaan sampah dikenal istilah ekonomi sirkular (circular economy), merupakan salah satu prioritas Pemerintah RI dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah dan mendorong pertumbuhan industri daur ulang dalam negeri. Pendekatan ekonomi sirkular memiliki tujuan utama untuk meminimalisasi sampah yang masuk ke lingkungan (solusi ekologi) - sekaligus mengoptimalkan nilai recovery dari berbagai jenis sampah untuk dimanfaatkan oleh industri (solusi ekonomi). (Ditjen PLSB KLHK, 2021).

Pemerintah telah menetapkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dan Kapolri melalui Menteri Perdagangan No. 482 Tahun 2020, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. S.235/MENLHK/PSLB/PLB.3/5/2020, Menteri Perindustrian No. 715 Tahun 2020 dan Kepala kepolisian RI No. KB/1/V/2020 tentang Pelaksanaan Impor Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun sebagai Bahan Baku Industri pada tanggal 27 Mei 2020. SKB ini memuat kesepakatan penyusunan bersama peta jalan (road map) dalam rangka percepatan ketersediaan bahan baku industri dalam negeri sebagai pengganti bahan baku impor limbah non B3, khususnya kelompok plastik dan kertas.

Mengapa sampah plastik harus didaur-ulang?

Pertama, untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Kedua, mengurangi pencemarann dan kerusakan lingkungan. Ketiga, memenuhi kebutuhan bahan baku. Keempat, meningkatkan nilai tambah. Kelima, mengembalikan sampah menjadi sumberdaya. Keenam, menghemat sumberdaya. Ketujuh, menghemat energi suatu perusahaan.

"Kita harus mendukung setiap proses aktivitas pengolahan sampah, terutama sampah plastik," ujar Bagong.

Pengurangan dan pengolahan sampah merupakan bagian amanat UU No. 18/2008, PP No. 81/2012, Perpres No. 79/2017, Perpres No. 83/2018 dan peraturan terkait.

"Semoga kita semakin peduli terhadap lingkungan lestari dan masa depan kesehatan manusia yang semakin baik dengan harapan hidup semakin panjang," tutupnya.

Baca Juga: