Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa negara Rumania (Romania) dinamakan mirip dengan nama Roma atau kekaisaran Romawi. Lalu apa hubungannya Rumania dengan Roma yang ibu kotanya masih-masing berjarak hampir 2.000 kilometer itu?
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa negara Rumania (Romania) dinamakan mirip dengan nama Roma atau kekaisaran Romawi. Lalu apa hubungannya Rumania dengan Roma yang ibu kotanya masih-masing berjarak hampir 2.000 kilometer itu?
Rumania atau dalam bahasa Inggris bernama Romania, awalnya dihuni oleh penduduk bernama Dacia. Wilayah yang berada di Eropa tenggara antara Bulgaria dan Ukraina dan beribukota Bukares itu berupa sebidang tanah yang sangat luas.
Pasukan besar Roma berjuang untuk menaklukkan dan mempertahankannya karena alasan kekayaan alamnya yang melimpah. Komunitas Romawi kemudian berbondong-bondong datang ke sana. Lambat laun mereka berasimilasi dan menyebut diri sebagai orang Rumania untuk mengidentifikasi kembali dengan akar budaya yang dimiliki dan membangun identitas nasional yang unik bagi mereka sendiri.
Kekaisaran Romawi adalah kekuatan dominan di zaman kuno Mediterania. Setelah merebut kekuasaan dari Republik Romawi, kaisar Roma memerintah wilayah yang membentang dari Skotlandia saat ini hingga Teluk Persia selama hampir 500 tahun.
Karena menyerap banyak budaya dan kelompok masyarakat, jantung kota Roma mengumpulkan kekayaan teknologi dan seni yang tak tertandingi selama ratusan tahun. Stabilitas ekonomi bergantung pada peperangan yang terus-menerus dan dengan penerapan upeti untuk terus mendorong pasar dan gaya hidup kelas menengah dan kelas atas.
Perluasan Roma ke wilayah Rumania bukanlah sekadar kebetulan namun dirancang dalam rangka mempertahankan kekayaan. Upaya mempertahankan kekuasaan di sana merupakan langkah sistematis untuk lebih meningkatkan kejayaan Roma.
Sayangnya orang-orang Dacia yang pernah mendiami Rumania cukup misterius karena kurangnya catatan tertulis dari suku-suku yang ada di sana antara tahun 500 SM dan 106 M. Terlepas dari itu, para ilmuwan sekarang dapat memahami bahwa kelompok etnis ini merupakan ancaman besar bagi Roma karena memiliki para prajurit yang terampil.
Meskipun Dacia sering kali berjuang untuk berorganisasi dan bersatu, beberapa rajanya berhasil melakukannya dan cukup membuat marah Roma, yang juga menginginkan wilayah tersebut untuk mendapatkan akses ke tambang emasnya.
Di bawah Kaisar Trajan, Roma menaklukkan wilayah tersebut dan memerintahnya antara tahun 106 M dan 275 M. Namun akhirnya mereka dipaksa mengungsi karena tekanan dari penjajah eksternal yang masuk ke wilayah itu. Terlepas dari itu, Roma telah berhasil menyerap banyak orang Dacia ke dalam Kekaisaran Romawi dan meninggalkan jejak budaya permanen di wilayah Rumania.
Mitos pendirian Roma menggambarkan dua saudara kembar, Romulus dan Remus, yang dibesarkan oleh seekor serigala sekitar tahun 753 SM, mengakar kuat di sana. Mereka kemudian mendirikan kota Roma, tempat serigala menyelamatkan mereka saat masih bayi terlantar. Setelah Romulus selamat dari perseteruan antara keduanya, kota itu diberi nama Roma.
Kisah tersebut bermula pada abad ke-4 SM dan catatan arkeologi yang lebih dapat diandalkan hanya mengungkap adanya perkumpulan pekerja pastoral di sekitar kota-kota yang telah dihuni sejak abad ke-14 SM.
Satu hipotesis menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari sebuah kata yang berarti 'sungai' karena daerah tersebut merupakan benteng alami dari perbukitan yang dialiri oleh Sungai Tiber yang terkenal. Lokasi yang relatif aman dari musuh ini pada akhirnya membawa Roma pada kejayaannya.
Dari tahun 509 SM hingga 27 SM, Roma diperintah oleh sebuah republik yang berhasil digulingkan oleh Caesar sebelum ia dibunuh dan digantikan oleh kaisar pertama, Octavianus. Di Rumania, gelar tersebut mulai digunakan secara 'modern' sekitar abad ke-16 M, karena para pelancong dari wilayah kuno lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang Romawi.
Beberapa catatan tertulis, seperti yang ditulis oleh Tranquillo Andronico pada tahun 1534, menyebutkan bahwa orang-orang ini sekarang menyebut diri mereka sebagai orang Romawi. Koloni-koloni orang Dacia yang diromanisasi menjadi dasar preferensi tersebut, yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan infrastruktur dan pemerintahan Romawi.
Selain itu, dokumen-dokumen dari tahun 1521 menyebut wilayah tersebut sebagai Rumania dan memiliki rekaman bahasa Rumania yang paling awal. Istilah Rumania berbeda dari sufiksasi (pemberian imbuhan di akhir) Latin yang umum. Namun hal itu adalah adaptasi yang berguna dan dipertahankan oleh para sarjana pada tahun 1800-an karena mempertahankan perbedaan antara orang Rumania dan orang Romawi.
Memecah Kekaisaran
Karena wilayah Kekaisaran yang luas, orang-orang Dacia yang diserap ke Roma memperoleh akses ke hak istimewa sebagai warga negara. Di banyak bagian dunia, terutama di masa lalu, kewarganegaraan tidak mencakup otonomi untuk bepergian atau perlindungan yang signifikan.
Tentu saja ada hierarki, yang menjadi asal mula istilah kelas bawah plebeian. Para plebeian atau rakyat jelata ini akhirnya bersatu dan memperoleh hak untuk diri mereka sendiri, yang mencakup konsep aturan hukum dan memungkinkan partisipasi dalam pemerintahan.
Seiring dengan meluasnya batas wilayah kekaisaran, menjadi warga negara daripada hanya menjadi sekutu yang diduduki lebih mendapatkan manfaat. Mereka mendapatkan perlindungan dari prasangka hukum setempat.
Yang terpenting, gelar tersebut menunjukkan kepada orang lain bahwa orang Romawi memiliki akses ke infrastruktur dan budaya yang tidak dimiliki oleh seluruh dunia. Selama berabad-abad setelahnya, kekaguman terhadap Roma terus berlanjut di seluruh Eropa abad pertengahan, yang hanya bisa mengagumi sisa-sisa bangunan seperti saluran air dan coliseum Romawi.
Menjadi warga negara Rumania juga mendapat manfaat dari penghargaan yang datang karena menjadi "orang Romawi". Hal ini membantu menjelaskan mengapa orang Rumania abad ke-16 menyebut diri mereka seperti itu.
Ketika Roma terpecah dan jatuh, Kaisar Diokletianus menyadari bahwa kekuatan dinamis di Kekaisaran Romawi akan menyebabkan Perang Saudara atau penghancuran diri total. Oleh karenanya ia memecah kekaisaran pada tahun 286 M. Pada tahun 295 M terdapat dua kekaisaran yaitu Kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur menjadi entitas yang sama sekali berbeda.
Yang menarik, beberapa catatan menunjukkan bahwa orang Romawi menganggap Dacia sebagai bagian dari Roma Timur, meskipun tidak ada kendali atau administrasi di sana selama berabad-abad setelah kemunduran pada tahun 275 M.
Pada tahun 476 M, Kekaisaran Romawi Barat ditaklukkan dan dibagi oleh bangsa Visigoth yang sering disebut sebagai bangsa barbar. Mereka sebenarnya awalnya adalah bangsa Dacia yang gagal dipertahankan oleh bangsa Romawi dari bangsa Hun pada tahun 376 M.
Sedangkan Romawi Timur berumur lebih panjang. Setelah berumur kurang lebih 1.000 tahun, Kekaisaran Romawi Timur runtuh pada tahun 1453 M. Bekas wilayah-wilayahnya diserap ke dalam kekuasaan Kekaisaran Ottoman atau Kekaisaran Utsmaniyah. hay/I-1