Viking merupakan bangsa yang hidup di tanah Skandinavia yang dingin. Disebut juga sebagai bangsa Norseman atau Northman, salah satu wilayah invasinya adalah Kerajaan Inggris yang memiliki pertahanan yang lemah ketika itu.

Viking merupakan bangsa yang hidup di tanah Skandinavia yang dingin. Disebut juga sebagai bangsa Norseman atau Northman, salah satu wilayah invasinya adalah Kerajaan Inggris yang memiliki pertahanan yang lemah ketika itu.

Dalam sejarahnya, bangsa Viking adalah sekelompok pejuang pelaut dari Skandinavia yang hidup antara abad ke-8 dan ke-11. Mereka sering meninggalkan tanah air untuk menjelajahi wilayah baru demi mendapatkan kekayaan. Salah satu penaklukan mereka yang paling terkenal adalah Inggris.

Seperti sifatnya, bangsa Viking adalah penjelajah yang dikenal suka menyerang, berdagang, dan menjajah berbagai wilayah di dunia. "Viking" sendiri berarti "serangan bajak laut" dalam bahasa Norse Kuno. Hal ini karena mereka bisa dengan tiba-tiba menyerang sebuah wilayah lalu meninggalkannya secara cepat.

Bangsa Viking meninggalkan tanah air mereka di Skandinavia untuk mencari tanah lain di mana mereka bisa menetap. Mereka bertani, memelihara hewan, dan bercocok tanam serta perlu mencari padang rumput yang subur agar mereka dapat bertahan hidup.

Laman Scandification menyebutkan bahwa mereka melakukan perjalanan jauh dengan perahu panjang untuk berdagang. Barang yang dibeli adalah sutra, perak, anggur, rempah-rempah, kaca, tembikar dan perhiasan dan membawanya kembali ke desa tempatnya berasal.

Sayangnya bangsa Viking hanya meninggalkan sedikit informasi tentang diri mereka. Informasi tentang bangsa ini dari tulisan orang-orang di Asia, Timur Tengah, dan Eropa yang pernah menjumpainya. Beberapa informasi kehidupan mereka diperoleh melalui puisi, hikayat, perjanjian, dan arkeologi.

Menurut catatan bangsa Viking bersifat kejam yang datang ke pantai negara-negara baru. Mereka berperang dengan penduduk setempat, mencuri dan membakar gedung-gedung hingga rata dengan tanah. Cerita kontras lainnya menggambarkan mereka sebagai pemukim damai yang terampil dalam kerajinan tangan, pembuatan perahu, pengerjaan logam, dan ukiran kayu.

Dari sekian invasi mereka ke berbagai wilayah, yang paling terkenal adalah invasi ke Inggris. Perahu-perahu yang penuh dengan prajurit yang ganas berlayar melintasi lautan untuk mencari dan menduduki daratan baru tempat mereka akan melakukan serangan.

Bangsa Viking menyerbu untuk memperbudak orang dan mencuri emas. Seringkali mereka menjual barang curian untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan. Penyerangan juga merupakan cara untuk menunjukkan keberanian dan kesetiaan kepada klan Viking.

Penyerbuan biasanya dilakukan selama musim panas ketika lebih mudah dan aman untuk menyeberangi laut dari rumah mereka di Skandinavia, bagian dari negara-negara Nordik utama seperti Norwegia, Swedia, Islandia dan Finlandia.

Sebagian besar yang diketahui tentang penyerangan Viking berasal dari kisah para penyintas dan bukan dari kisah Viking itu sendiri. Para penyintas mengenang pembunuhan brutal, pembakaran desa hingga rata dengan tanah. Mereka datang dengan kapal berbentuk naga.

Pada fase akhir zaman Viking, alih-alih menyerang dan kembali ke rumah, orang Viking malah menetap di tanah yang mereka rampas. Tidak heran permukiman Viking banyak ditemukan di daerah sekitarnya, seperti daerah pesisir dan pulau-pulau di Skotlandia.

Ini termasuk Kepulauan Shetland, Lerwick dan Dingwall di bagian utara. Bangsa Viking mempunyai strategi yang pintar dalam menyerang. Rombongan penyerang biasanya terdiri dari sejumlah kecil perahu, masing-masing berisi antara 40 hingga 100 orang, tergantung ukurannya.

Bangsa Viking bisa sampai ke Inggris karena memiliki keterampilan dalam membuat perahu yang canggih. Perahu Viking berbentuk panjang dan sempit serta dengan ukiran ular dan naga di bagian depan. Perahu ini dirancang untuk mendarat di pantai sehingga para perampok dapat dengan cepat berlari menuju sasaran.

Periode Invasi

Kapan bangsa Viking menginvasi Inggris? Periode ketika serangan bangsa Nordik dan pemukiman berikutnya di Inggris dikenal sebagai Zaman Viking. Ini merupakan sebuah tonggak sejarah karena memiliki dampak besar bagi pengaruh budaya Viking terhadap hukum, budaya, dan bahasa Inggris.

Invasi Viking ke Inggris konon terjadi sekitar bulan Juni 793 M. Selama penyerbuan, tiga kapal mendekat dan berlabuh di pantai sebuah biara di Lindisfarne, di lepas pantai timur laut Inggris. Saat perahu sudah menyentuh daratan mereka bergegas berlari menuju perkebunan. Para Viking langsung menyerang dan membunuh semua orang yang mereka temukan di pulau itu.

Zaman Viking di Inggris berlanjut hingga 1066 M, berakhir dengan invasi raja besar Norwegia Harald Hardrada yang dikenal sebagai "Viking terakhir." Meskipun bangsa Viking awalnya merupakan kelompok kecil penjelajah mirip bajak laut di Inggris, mereka akhirnya berkembang menjadi pasukan besar di bawah pimpinan pemimpin militer yang terampil, seperti Halfdan Ragnarsson dan Ivar the Boneless.

Bermigrasi ke Inggris pada abad ke-9 dan ke-10 bukanlah hal yang mudah karena masyarakat Inggris semakin waspada. Banyak potensi bahaya yang mengintai di pantai Inggris, namun hal ini tidak menghentikan 20.000 hingga 50.000 orang untuk melanjutkan penaklukan mereka dan meninggalkan pantai yang aman dan familiar di tanah air Skandinavia

Awalnya, perjalanan Viking ke Inggris tidak terorganisir dan bersifat sporadis. Namun, perjalanan penyerangan tersebut menjadi penaklukan besar-besaran pada tahun-tahun berikutnya, ketika mereka memutuskan untuk tinggal dan menetap di wilayah baru. Menurut kronik Anglo-Saxon tahun 876, bangsa Viking mulai menghidupi diri mereka sendiri ketika itu.

Ada beberapa alasan spesifik mengapa bangsa Viking memilih untuk menginvasi Inggris dan bagaimana mereka beralih dari penjarahan primitif ke ekspedisi militer terorganisir untuk memperoleh lahan baru. Mereka memandang Inggris utara dan Irlandia sebagai sasaran empuk sehingga mereka dapat dengan mudah menguasainya.

Alasan lainnya adalah ketidakstabilan politik yang melanda sebagian besar Eropa pada abad ke-9. Para penguasa Anglo-Saxon di Inggris adalah saingan yang begitu terikat dalam perseteruan mereka sehingga mereka kehilangan pandangan terhadap potensi ancaman dari bangsa Viking. Orang-orang dari Norwegia melihat peluang untuk memanfaatkan ketegangan politik dan melakukan beberapa invasi, yang akhirnya memperoleh wilayah dari penguasa Inggris.

Alasan selanjutnya bangsa Viking datang ke Inggris adalah untuk mencari harta karun.Di tempat ini mereka melihat peluang untuk memperoleh kekayaan karena adanya pusat perdagangan yang berkembang dan makmur dengan pertukaran komersial yang menguntungkan.

Alasan lain mengapa Inggris menjadi target yang menarik adalah karena Inggris memiliki banyak lahan subur yang dapat ditanami dan tempat mereka dapat beternak hewan. Hal ini menjadi motivasi besar bagi orang Viking, yang sebagian besar adalah petani, untuk mengunjungi dan pindah ke Inggris bersama keluarga mereka dan memulai pemukiman baru. hay/I-1

Baca Juga: