Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadani telah mengumunkan bahwa pihaknya telah memegang terkait dengan identitas kedua bandar dana yang digunakan untuk membeli senjata dan amunisi bagi pergerakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang bergerak di Papua.
"Kami sudah mengetahui identitas yang memberikan dana untuk membeli amunisi berdasarkan keterangan AN," ucap Kombes Faizal Kamis (14/7) siang.
Selanjutnya saat hendak ditanyakan identitas terkait kedua penyokong dana kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang bergerak di Papua, Faizal tidak mau menyebutkan identitas pelaku. Hal tersebut dilakukannya mengingat masih proses penyelidikan.
"Jangan dulu, takutnya mereka lari," ucap Faizal dengan singkat terkait identitas bandar atau pendana KKB Papua.
Kemudian Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadani pun menjelaskan bahwa uang yang diterima AN dari dua oknum tersebut bernilai Rp 450 juta.
"Kami masih akan mendalami sumber uang yang jelas, kata AN uang dikasih oleh keduanya untuk membeli amunisi buat KKB pimpinan Egianus Kogoya di Nduga," dirinya menjelaskan.
Namun terkuak fakta bahwa telah diketahui oknum ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Yalimo berinisial AN telah ditangkap aparat gabungan di Kabupaten Jayawijaya, beberapa waktu lalu.
AN kemudian telah ditangkap oleh aparat kemanan lantaran terbukti memiliki 615 butir amunisi senjata dan juga senjata rakitan yang memiliki jenis FN.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri beberapa waktu lalu menyebutkan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga mengalami krisis senjata dan amunisi.
"Kelompok Egianus Kogoya, tiga bulan belakangan sangat kekurangan senjata amunisi, sehingga dua bulan lalu Egianus mengirim 10 tim untuk mencari senjata dan amunisi," beber Faizal.
Tidak hanya itu dia pun menerangkan dari 10 tim dari kelompok Egianus Kogoya yang diturunkan, satu diantara merupakan pelaku yang menewaskan Bripda Diego Rumaropen beberapa waktu lalu.
"Sudah teridentifikasi pelaku yang membunuh Bripda Diego adalah anak buah Egianus," kata Faizal. Kepolisian Daerah Papua membeberkan penyokong dana pembelian senjata dan amunisi bagi KKB pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua.