Kementerian Pertahanan Rusia menuturkan Ukraina melangsungkan serangan artileri terhadap kota Energodar dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye selama kunjungan tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam kunjungannya ke fasilitas tersebut.

Tak hanya itu, sekelompok komando Ukraina disebut Rusia nekat menyeberangi Waduk Kakhovka dengan perahu dan berusaha menyerbu fasilitas nuklir tersebut.

Tujuan mereka, menurut Moskow, adalah untuk merebut pembangkit listrik milik Rusia dan menggunakan staf IAEA sebagai "perisai manusia" untuk mempertahankan kendali atas fasilitas tersebut.

Pada sisi lain,Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berterima kasih atas upaya Rusia melindungi tim IAEA dalam kunjungannya ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye.

"Kami senang bahwa Federasi Rusia melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan inspektur kami," kata Juru Bicara Kepala Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric kepada wartawan pada sebuah pengarahan di New York, pada hari Kamis (1/9).

Dujarric menuturkan otoritas Rusia telah menepati tanggung jawabnya untuk memberikan rasa aman kepada para staf PBB dalam wilayah konflik.

"Seperti halnya misi PBB lainnya, adalah tanggung jawab mereka yang mengendalikan area tertentu untuk menjaga keamanan staf PBB," tambahnya.

Mengutip Russia Today, Energodar dan PLTN Zaporozhye telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal Maret.

Pada bulan Agustus, situs nuklir menjadi sasaran serangan artileri dan pesawat tak berawak reguler, yang saling menyalahkan antara Moskow dan Kiev.

Pejabat Ukraina juga mengklaim bahwa militer Rusia menggunakan pabrik itu sebagai pangkalan militer, menempatkan senjata berat di sana. Sementara Moskow membantah tuduhan itu, mengatakan mereka hanya menempatkan sejumlah penjaga bersenjata ringan yang mempertahankan fasilitas tersebut.

Baca Juga: