JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (4/5). Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi hasil rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) atau FOMC.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong menilai rupiah masih didukung sentimen dan fundamental yang kuat. Karenanya, apabila tidak ada kejutan dalam hasil FOMC, rupiah diperkirakan melanjutkan penguatan terbatas lantaran investor menantikan data pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2023.

Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (4/5), bergerak di kisaran 14.600-14.800 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu (3/5), menguat 22 poin atau 0,15 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.692 rupiah per dollar AS, seiring pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan The Fed.

"Pasar menunggu kebijakan The Fed terkait suku bunga di tengah kondisi ekonomi AS yang disebutkan dalam tekanan," kata analis ICDX, Revandra Aritama di Jakarta.

Revandra menuturkan pasar masih menunggu kebijakan moneter The Fed apakah akan lanjut menaikkan suku bunga di tengah kondisi ekonomi yang tengah dihadapi AS saat ini. Jika suku bunga kembali dinaikkan, dollar AS berpeluang untuk menguat walaupun hal tersebut dapat memberikan tekanan ekstra bagi ekonomi AS keseluruhan.

Baca Juga: