JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (21/12). Sentimen eksternal, terutama perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS), masih mempengaruhi pergerakan rupiah di tengah pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan terbatas. Hal itu seiring dengan potensi kenaikan keyakinan konsumen AS.

Karenanya, Josua memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (21/12), bergerak di kisaran 15.475-15.575 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Rabu (20/12), melemah lima poin atau 0,03 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.511 rupiah per dollar AS. Pelemahan rupiah terjadi di tengah ekspektasi pasar Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22 dan 23 November 2023.

"Pasar wait and see hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) minggu ini," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta.

Bank sentral diproyeksikan tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level enam persen.

Baca Juga: