Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Kamis bahwa dia membahas kemungkinan cara untuk mengakhiri perang yang telah terjadi selama berbulan-bulan antara Ukraina dan Rusia.

Rencana tersebut dibahas dalam pertemuan hubungan trilateral (hubungan tiganegara) dengan timpalannya dari Ukraina Presiden Volodymyr Zelenskiy dan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Berbicara setelah pertemuan di Lviv Ukraina, Erdogan mengatakan mereka membahas menggunakan suasana positif yang diciptakan oleh kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi PBB untuk membangun perdamaian abadi.

Presiden Turki Reccep Tayyip juga mengatakan mereka membahas pertukaran tawanan perang antara Ukraina dan Rusia, dan bahwa dia kemudian akan mengangkat masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami sangat mementingkan masalah ini tentang apa yang terjadi dengan pertukaran tawanan ini," kata Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan mendukung Ukraina untuk menengahi konflik dengan Rusia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tak ingin adanya kejadian bencana nuklir Chernobyl terjadi lagi.


Seperti yang dilansirkan oleh AFP, Jumat (19/8) dukungan terhadap Ukraina disampaikan Erdogan ketika bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekjen PBB Antonio Guterres di Lviv, Kamis (18/8).

Erdogan memperingatkan bencana nuklir yang mungkin saja terjadi di Ukraina akibat peperangan dengan Rusia.

"Kami khawatir. Kami tidak menginginkan Chernobyl lagi," kata Erdogan saat konferensi pers di kota timur Lviv, di mana ia juga meyakinkan pemimpin Ukraina itu bahwa Ankara adalah sekutu yang kuat.

Baca Juga: