Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Kamis (8/9) meminta warga Eropa untuk menahan diri di bawah harga energi yang tinggi, inflasi dan kekhawatiran tentang persediaan makanan.

Ia pun mendesak mereka untuk tetap percaya, mengatakan bahwa harga mengakhiri dukungan sekarang akan menjadi harga yang terlalu tinggi untuk dibayar.

"Saya mengerti bahwa banyak orang frustasi dan benar-benar merasakan sakit di negara-negara NATO dengan meningkatnya harga energi, biaya hidup. Tetapi pada saat yang sama, kita harus ingat bahwa harga yang kita bayar diukur dengan uang, dalam dolar AS atau pound atau euro, sedangkan harga yang dibayar orang Ukraina diukur dengan nyawa yang hilang setiap hari," katanya.

Dia mengatakan bahwa Ukraina, sebagai negara yang berdaulat dan merdeka, harus dibantu melalui perang ini untuk memperkuat tangannya dalam setiap pembicaraan damai di masa depan.

"Jika Presiden Putin dan Rusia berhenti berperang, maka kita akan memiliki perdamaian. Jika Ukraina berhenti berperang, maka Ukraina tidak akan ada lagi sebagai negara merdeka. Oleh karena itu, kami perlu terus memberikan dukungan," katanya.

Mengutip The Associated Press, Stoltenberg pun memperingatkan bahwa kemenangan Rusia atas Ukraina akan membuat kondisi dunia dalam bahaya. Pasalnya, kemenangan akan membawa Presiden Vladimir Putin melegalkan kekerasan untuk merebut lebih banyak wilayah.

"Jika Presiden Putin menang di Ukraina, maka dunia akan menjadi lebih berbahaya. Kemudian dia akan melihat bahwa dia dihargai, bahwa dia bisa mendapatkan cara ini dengan menggunakan kekuatan militer yang brutal, dengan menyerang tetangga, dengan terang-terangan melanggar aturan internasional dan menyerang warga sipil yang tidak bersalah," kata mantan perdana menteri Norwegia itu.

Stoltenberg mengimbau perang yang berlarut-larut akan membawa Presiden Rusia Vladimir Putin yang semula menjadwalkan perang dalam beberapa hari, meningkatkan persaingan ke level yang lebih sengit.

Ukraina disebut Stoltenberg membutuhkan peralatan musim dingin. Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan negaranya akan mengirimkan peralatan pembangkit listrik, tenda dan bahan lainnya.

"Musim dingin akan datang, dan musim dingin akan sulit di medan perang di Ukraina. Kami tahu bahwa ukuran tentara Ukraina sekarang kira-kira tiga kali lebih besar dari musim dingin lalu," kata Stoltenberg.

"Mereka sangat membutuhkan lebih banyak seragam musim dingin, untuk generator yang menghasilkan listrik, kehangatan, dan juga tentu saja tenda dan hal-hal lain yang dapat membantu mereka melewati musim dingin," jelas Stoltenberg.

Mengutip AP, Stoltenberg juga mengatakan bahwa NATO bekerja dengan industri pertahanan untuk mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan produksi senjata untuk lebih memenuhi kebutuhan Ukraina.

Namun, Stoltenberg tetap meyakinkan perang berada pada titik kritis karena Rusia kehilangan beberapa wilayah, seraya meminta masyarakat di negara-negara Barat untuk tetap percaya pada upaya NATO.

"Perang di Ukraina mendekati momen penting di mana kita melihat bahwa serangan Rusia di Donbas telah terhenti. Kami melihat bahwa Ukraina telah mampu melawan, menyerang kembali dan mendapatkan kembali beberapa wilayah," katanya.

Baca Juga: