Viking meninggalkan Skandinavia karena kelebihan penduduk pada periode awal abad pertengahan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemanasan iklim yang diikuti oleh pendinginan mendadak di wilayah tersebut.

Beberapa sejarawan mengatakan bahwa Viking meninggalkan Skandinavia karena kelebihan penduduk pada periode awal abad pertengahan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemanasan iklim yang diikuti oleh pendinginan mendadak di wilayah tersebut.

Akibatnya, tidak ada cukup lahan subur untuk dimiliki semua orang dalam satu keluarga Viking. Anak laki-laki tertua mewarisi tanah keluarga, sedangkan anak laki-laki lainnya harus mencari tanah lain untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Mereka tidak dapat menemukan prospek apa pun di wilayah negara tetangga seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia. Karena alasan ini, banyak dari mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencari padang rumput yang lebih hijau di tempat lain.

Selanjutnya mereka menemukan Inggris sebagai prospek yang menjanjikan. Dengan lahan pertanian yang kaya, iklim yang lebih sejuk, dan lingkungan yang mirip dengan tanah airnya, hal ini dianggap peluang yang menjanjikan untuk memulai hidup baru. Meningkatnya populasi ekspatriat Viking yang akrab dengan budaya dan bahasa di Inggris memudahkan para pemukim di masa depan untuk berintegrasi.

Penelitian memperkirakan antara 20.000-35.000 orang Viking mengungsi dan bermigrasi ke Inggris antara abad ke-9 dan ke-10. Awalnya, perjalanan tersebut adalah untuk misi penyerangan, tetapi setelah menjelajahi daratan dan mengetahui kondisi menguntungkan yang ditawarkannya, memutuskan melakukan tindakan drastis dan mengucapkan selamat tinggal pada tanah air mereka.

Bagi seorang pemuda Viking yang tidak memiliki kesempatan untuk mewarisi tanah keluarga di Skandinavia, maka kesempatan untuk segera memiliki tanah berharga dan menjadi petani kaya adalah sesuatu yang tidak dapat mereka tolak. Banyak dari mereka yang menetap di Inggris menjadi pemilik tanah yang mewakili elite baru Inggris.

Bukan hanya laki-laki Viking yang pindah ke Inggris tetapi perempuan juga. Beberapa pria mengirim pesan ke rumah mereka untuk meminta istri dan keluarga mereka bergabung dengan mereka. Perempuan lainnya pindah secara mandiri setelah menemukan perhiasan logam di Inggris. Para perempuan ini suka memakai kalung dan bros yang mengikat pakaian mereka atau sebagai perhiasan.

Di Inggris bangsa Viking membawa adat istiadat, hukum, ukuran, nama tempat, kerajinan tangan, dan teknik bertani mereka sendiri yang berbeda. Ketika penyerbuan masih berlangsung di Inggris, orang-orang Viking lainnya menetap sebagai petani dan hidup damai bersama penduduk lokal Anglo-Saxon.

Bangsa Viking sebagian besar menetap di tiga wilayah di Inggris: East Anglia, Northumbria (termasuk Yorkshire modern) dan Five Boroughs. Permukiman Viking terbesar adalah Danelaw, pusat perdagangan penting tempat tinggal lebih dari 10.000 orang Norse.

Zaman Viking di Inggris berakhir sekitar 1066 SM ketika agama pagan Norse secara bertahap memudar. hay/I-1

Baca Juga: