JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya jelang akhir pekan ini. Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sentimen eksternal, mengingat absennya data dari dalam negeri.
Pengamat Mata Uang, Lukman Leong melihat fokus investor tertuju pada data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti di Amerika Serikat (AS). Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (30/8), bergerak fluktuatif di kisaran 15.400 - 15.550 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan, Kamis (29/8) sore, melemah 2 poin atau 0,01 persen dari sehari sebelumnya menjadi Rp15.424 per dollar AS. Pelemahan terjadi seiring pelaku pasar menantikan rilis klaim pengangguran Amerika Serikat (AS).
"Investor cenderung wait and see menjelang rilis revisi data pertumbuhan PDB AS dan klaim pengangguran AS malam ini," kata Lukman Leong di Jakarta.
Produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2024 diperkirakan tumbuh 2,8 persen dan klaim pengangguran diproyeksikan sebesar 232 ribu. Kekhawatiran di Timur Tengah masih berpotensi menekan mata uang berisiko, namun saat ini belum ada perkembangan signifikan.