JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak datar tengah pekan ini. Investor tengah menantikan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) sebagai respons terhadap rencana penyesuaian suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat rupiah bergerak sideways karena investor menanti pengumuman RDG BI, hari ini (18/9). Karenanya, Josua memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (18/9), bergerak di kisaran 15.275-15.375 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Selasa (17/9) sore, menguat 67 poin atau 0,43 persen dari akhir pekan lalu menjadi 15.335 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi menjelang pengumuman hasil RDG BI September 2024.
"Dari dalam negeri, RDG BI diperkirakan akan memutuskan suku bunga tetap di 6,25 persen, artinya penurunan bunga akan menjadi prasyarat BI untuk menurunkan bunga padahal deflasi sudah terjadi empat bulan beruntun," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta.
Selain itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh data surplus perdagangan Agustus 2024, yang lebih tinggi dari surplus pada Juli 2024.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia Agustus 2024 mengalami surplus 2,90 miliar dollar AS terutama berasal dari sektor nonmigas 4,34 miliar dollar AS.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus neraca perdagangan Agustus 2024 tersebut lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas.