JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (4/1). Pelaku pasar terus mencari petunjuk baru terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Chief Analyst DCFX Futures, Lukman Leong, memperkirakan, pekan ini, investor akan kembali mengantisipasi risalah pertemuan the Fed, pada Rabu (4/1) yang kemungkinan akan kembali hawkish.
"Selain itu, data tenaga kerja AS Non Farm Payroll (NFP) yang diperkirakan akan tumbuh solid 200 ribu semakin membuat kekhawatiran apabila the Fed masih akan tetap agresif," ujar Lukman.
Situasi tersebut bakal membuat dollar menguat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (3/1) sore, melemah dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan.
Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.601 rupiah per dollar AS.
"Data inflasi pada hari Senin (2/1) yang lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran BI untuk kembali menaikkan suku bunga dan semakin menekan ekonomi. Hari ini sentimen yang sama di pasar," kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.