JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (7/10) sore, ditutup menguat menjelang rilis laporan ketenagakerjaan nonpertanian (non-farm payrolls) pada akhir pekan ini. Rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,25 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.217 rupiah per dollar AS.

"Rupiah menguat karena sentimen pasar terhadap aset berisiko membaik," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis (7/10).

Kenaikan harga komoditas, lanjut Ariston, juga membantu penguatan rupiah karena komoditas masih menjadi pendorong utama kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia. Kendati demikian, ekspektasi tapering AS masih membayangi pergerakan nilai tukar. Kemarin data tenaga kerja AS dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Hal itu bisa menguatkan ekspektasi tapering pada November.

Spekulasi pengetatan lebih awal oleh The Fed diperkuat oleh laporan ADP yang optimis di mana pengusaha sektor swasta di AS menambahkan 568 ribu pekerjaan pada September.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Rabu (6/10) kemarin, mencapai 1.484 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,22 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 75 kasus sehingga totalnya mencapai 142.413 kasus.

Baca Juga: