JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan tren pelemahannya, hari ini (1/7). Pelaku pasar tengah menanti rencana penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 2-20 Juli mendatang.

Dalam PPKM darurat tersebut, pemerintah memperketat sejumlah kegiatan di daerah zona merah pandemi Covid-19, termasuk pembatasan kerja dari kantor atau work from office (WFO) sebesar 25 persen dari ketentuan sebelumnya 50 persen.

Pembatasan tersebut dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi dalam negeri. Kondisi tersebut diperkirakan dapat memicu sentimen negatif bagi rupiah yang melemah dalam beberapa hari terakir.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (30/6) sore, ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.500 rupiah per dollar AS.

"Investor mencerna penyebaran yang memburuk dari varian Delta Covid-19 yang lebih ganas sambil menunggu data pekerjaan AS yang penting untuk arah kebijakan moneter Federal Reserve AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Penyebaran varian Delta Covid-19 di sejumlah negara menurunkan minat investor. Meningkatnya jumlah kasus baru dinilai menimbulkan ancaman bagi pemulihan ekonomi global. Di sisi lain, investor menunggu laporan data ketenagakerjaan AS untuk Juni.

Baca Juga: