Jakarta - Tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih berlanjut ke depan. Sebab, pelaku pasar masih menunggu pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (30/1) sore, melemah sebesar 37 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.131 rupiah per dollar AS.

"Saya rasa belum banyak berubah sentimen, IDR masih relatif kuat dibandingkaan dengan posisi pada 2018. Pasar masih menunggu keputusan FOMC," ujar Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, kemarin. Menurut Rully, pasar masih menanti sinyal yang akan diberikan pejabat bank sentral AS The Federal Reserve terkait arah suku bunga ke depan.

The Fed sendiri diprediksi akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau Fed Fund Rate, seiring proyeksi perlambatan ekonomi global pada tahun ini. "Selain itu, pasar masih menunggu perkembangan negosiasi Brexit dan trade wars (perang dagang)," kata Rully.

Ant/E-10

Baca Juga: