JAKARTA - Resesi ekonomi Singapura pada triwulan II-2020 diperkirakan akan berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Namun, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan turun tangan meredam pelemahan rupiah melalui intervensi ke pasar pasar valas dan obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuibi mengatakan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia ditambah dengan langkah BI itu nampaknya akan mampu menahan pengaruh negatif dari resesi Singapura.

"Fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat dan cadangan devisa kita terus mengalami peningkatan, dan Bank Indonesia melakukan intervensi dipasar Valas, Obligasi dan SUN diperdagangan DNDF guna menjaga stabilitas mata uang rupiah," ujar Ibrahim, Jakarta, Selasa (14/7).

Sentimen tersebut akan membuat rupiah akan bergerak stagnan namun cenderung menguat tipis pada perdagangan, hari ini (15/7). Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran 14.420 - 14.480 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (14/7), melemah 25 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.450 rupiah per dollar AS.

uyo/E-10

Baca Juga: