Jakarta - Kinerja rupiah kembali terombang-ambing oleh sentimen kenaikan lanjutan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Rupiah berpotensi melemah lagi, hari ini (19/7), jika hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) tak sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar keuangan, yakni antisipasi rencana The Fed.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (18/7) sore, ditutup melemah 36 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.414 rupiah per dollar AS. Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, mengatakan pelemahan rupiah didorong pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell yang semakin memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan dua kali lagi.

"Powell juga menegaskan perbaikan ekonomi AS on track," ujar Reny. Sebelumnya, Powell mengatakan di depan Komite Perbankan Senat AS pada Selasa (17/7) untuk saat ini, jalan terbaik ke depan untuk bank sentral adalah terus meningkatkan suku bunga acuan atau Federal Fund Rate (FFR) secara bertahap.

Ant/E-10

Baca Juga: