JAKARTA - Fokus pelaku pasar keuangan, hari ini (30/1), akan beralih dari sentimen penyebaran virus Korona ke hasil keputusan rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) atau FOMC. Rupiah berpotensi melemah apabila hasil keputusan The Fed tak sesuai ekspektasi pasar.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (29/1) sore, ditutup menguat jelang pengumuman kebijakan The Fed. Rupiah ditutup menguat 10 poin dari sebari sebelumnya menjadi 13.634 rupiah per dollar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures mengatakan rupiah sore ini (Rabu (29/1) masih menguat tipis terhadap dollar AS di tengah pasar yang masih memperhatikan perkembangan wabah virus corona.

"Tapi perhatian mungkin teralihkan ke keputusan kebijakan moneter bank sentral AS dini hari nanti (Kamis, 30/1) di mana The Fed diperkirakan masih akan mendukung kebijakan moneter yang longgar. Potensi sikap The Fed ini membantu melemahkan dollar AS terhadap rupiah," ujar Ariston di Jakarta, kemarin.

Pertemuan pertama The Fed tahun ini dijadwalkan selama dua hari hingga Rabu (29/1) waktu Washington DC atau Kamis (30/1) WIB. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan alias tidak berubah.

Ant/E-10

Baca Juga: