JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah, hari ini (25/7). Pelaku pasar tengah menanti hasil rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada Kamis pekan ini.

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (25/7), berfluktuatif sebelum ditutup melemah di kisaran 15.010-15.080 rupiah per dollar AS.

Senada, Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyampaikan investor cenderung wait and see pertemuan dewan kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (27/7) dan rapat gubernur Bank Indonesia pekan ini. Rupiah dinilai masih tertekan oleh penguatan dollar AS, di samping itu juga didukung oleh harapan lebih banyak stimulus dari pemerintah Tiongkok minggu ini.

"Stimulus Tiongkok sangat diharapkan karena akhir-akhir terlihat mata uang Asia cukup tertekan oleh perlambatan ekonomi Tiongkok dan regional," ungkap Lukman di Jakarta, kemarin.

Begitu pula dengan pandangan Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra yang mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter The Fed. Pasar memilih pendekatan menunggu (wait and see) dan tidak berani berspekulasi terlalu besar menjelang hasil rapat The Fed.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Senin (24/7) sore, stagnasi 0 persen atau 0 poin dari akhir pekan lalu menjadi 15.027 rupiah per dollar AS.

Baca Juga: