JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, hari ini (11/7). Pergerakan rupiah dipengaruhi sikap investor yang cenderung menanti atau wait and see petunjuk baru kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong melihat pelaku pasar menunggu data inflasi AS yang akan menjadi panduan bagi bank sentral setempat (the Fed) memutuskan kebijakan bunga acuan (FFR). Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (11/7), bergerak di kisaran 16.200-16.300 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Rabu (10/7), ditutup menguat 10 poin atau 0,06 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.241 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi seiring meningkatnya spekulasi pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
"Hal ini membuat semakin kuatnya spekulasi pelaku pasar bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunganya pada September mendatang," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.
Taufan menuturkan Gubernur bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell mencatat perekonomian mengalami kemajuan besar menuju sasaran inflasi 2 persen yang ditetapkan oleh The Fed. Ia juga mencatat bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah mereda namun tetap kuat.