JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (15/6), apabila data perdagangan nasional tak sesuai ekspektasi.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya menilai pelaku pasar akan mengamati publikasi data neraca perdagangan Indonesia untuk Mei 2021 pada Selasa (15/6). "Kami masih melihat akan adanya surplus yang besar pada Mei 2021," kata Rully.
Pada April 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia surplus 2,19 miliar dollar AS, yang menjadikan surplus beruntun selama 12 bulan sejak Mei 2020.
Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (14/6) sore, ditutup melemah jelang rilis data neraca perdagangan Mei 2021. Rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen dari penutupan akhir pekan lalu menjadi 14.203 per dollar AS.
Sepanjang pekan ini memang pasar akan menunggu pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC Amerika Serikat (AS) pada 15 - 16 Juni 2021. "Namun pelemahan hari ini kemungkinan lebih bersifat teknikal, setelah mengalami penguatan signifikan pekan lalu, dimana pada hari Jumat ditutup di bawah 14.200 rupiah untuk pertama kalinya selama hampir sebulan terakhir," ujar Rully.