JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan cenderung mendatar dan stabil, hari ini (2/5). Pelaku pasar akan mencermati laporan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, sedangkan dari dalam negeri investor menanti dan data inflasi pada April 2023.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (2/5), bergerak di kisaran 14.600-14.700 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Jumat (28/4), menguat 33 poin atau 0,22 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.674 rupiah per dollar AS, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.

"Rupiah masih menguat terhadap dollar AS karena ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di akhir tahun," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta.

Pertumbuhan ekonomi AS menurun secara signifikan pada kuartal pertama 2023, di tengah pukulan ganda dari kenaikan suku bunga dan inflasi terburuk dalam beberapa dekade.

Produk domestik bruto (PDB) AS, yang mengukur semua barang dan jasa yang diproduksi, naik 1,1 persen secara tahunan dalam tiga bulan pertama di Amerika Serikat, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Kamis (27/4).

Jumlah itu jauh lebih rendah dari pertumbuhan 2,6 persen pada kuartal keempat 2022. Itu juga kurang dari pertumbuhan 2 persen yang diprediksi oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Baca Juga: