JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/6) sore, ditutup menguat di tengah beragamnya pergerakan bursa saham regional Asia. IHSG ditutup menguat 36,44 poin atau 0,61 persen ke posisi 5.985,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,84 poin atau 0,7 persen ke posisi 844,85.

"Investor mengantisipasi rilis perhitungan awal (flash) data laju inflasi (CPI dan core CPI) bulan Juni di zona Euro serta rilis data ADP Employment Report bulan Juni di AS nanti malam," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Mengakhiri semester I-2021, indeks saham di Asia sore ini ditutup variatif dengan kecenderungan turun setelah data memperlihatkan ekspansi aktivitas di sektor manufaktur China melambat ke level terendah dalam empat bulan terakhir.

Ekspansi manufaktur tersebut tertekan oleh tingginya harga bahan mentah, kelangkaan semikonduktor, serta lonjakan kasus penularan virus Covid-19 di Provinsi Guangdong yang merupakan pintu gerbang ekspor dari Tiongkok.

Data resmi Manufacturing PMI yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional turun ke level 50,9 pada Juni dari level 51 pada Mei namun masih lebih tinggi dari ekspektasi analis yang berada di 50,8. Dibuka menguat, IHSG betah berada di di teritori positif sepanjang perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dengan sektor barang konsumen non-primer naik paling tinggi yaitu 1,11 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan masing-masing 0,5 persen dan 0,2 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen primer sebesar minus 0,39 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar 472,32 miliar rupiah.

Baca Juga: