JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat awal pekan ini meskipun penguatannya bersifat terbatas. Sentimen pergerakannya berasal dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), yakni ADP Employment Change yang dirilis pada 30 Agustus 2023.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank pekan ini bergerak di kisaran 15.175-15.350 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Jumat (25/8), ditutup melemah 0,32 persen atau 49 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.295 rupiah per dollar AS.

Senior Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menyatakan pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi sentimen global, yakni Simposium Jackson Hole yang akan diadakan nanti malam.

"Pasar berspekulasi akan hawkish statement dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang mempertahankan suku bunga di angka 5,75 persen merupakan volatilitas jangka pendek. "(Penguatan rupiah) lebih efektif diatasi melalui kebijakan stabilisasi atau yang kita biasa sebut sebagai intervensi pasar," kata Rully.

Baca Juga: