JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah terbatas, hari ini (31/5). Sentimen eksternal dinilai masih dominan mempengaruhi pergerakan rupiah di pengujung bulan ini.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pelaku pasar saat ini menunggu beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti nonfarm payroll dan tingkat pengangguran pada Mei 2022. Selain itu, pasar juga menanti langkah bank sentral AS (The Fed) untuk mengurangi neraca keuangannya pada awal Juni 2022.

Josua memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (31/5), bergerak di kisaran 14.500-14.600 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (30/5) sore, menguat 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.557 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS melemah di tengah meredupnya ekspektasi untuk tindakan agresif kebijakan suku bunga dari The Fed di masa depan," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.

Pelemahan dollar AS terjadi seiring investor yang menurunkan ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga AS agresif pada masa mendatang. The Fed diperkirakan mungkin akan menaikkan suku bunga secara agresif untuk dua bulan ke depan, namun untuk selanjutnya bank sentral kemungkinan akan mengambil jeda. n mad/Ant/E-10

Baca Juga: