JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, hari ini (12/9). Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sentimen eksternal, terutama perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat pasar berada dalam kondisi waspada sebelum pembacaan inflasi indeks harga konsumen AS. Data tersebut secara luas diharapkan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga oleh bank sentral AS atau The Fed.
Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (12/9), bergerak fluktuatif di kisaran 15.340 - 15.450 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan, Rabu (11/9) sore, menguat 53 poin atau 0,34 persen menjadi 15.402 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap perlambatan inflasi AS pada Agustus 2024.
"Kinerja mata uang rupiah berkinerja positif akibat suasana pasar yang dipenuhi kehati-hatian menanti data Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Agustus akan dirilis pada Rabu malam nanti," kata analis ICDX, Taufan Dimas Hareva di Jakarta.
Menurut Taufan, data krusial tersebut akan mempengaruhi ekspektasi pasar mengenai ukuran penurunan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan kebijakan 17-18 September dan menentukan langkah bank sentral selanjutnya. Indeks Harga Konsumen (IHK) utama AS diperkirakan naik 0,2 persen pada Agustus.