Menurut laporan Presidency of Meteorology and Environment (PME), telah terjadi peningkatan suhu ekstrem di sejumlah wilayah Arab Saudi hingga mencapai 50 derajat Celcius, terutama di provinsi bagian timur.

Kondisi ini disebutkan bakal berlangsung selama musim haji yaitu Agustus hingga Oktober. Suhu tinggi dipengaruhi oleh tekanan musiman di India yang diikuti oleh udara kering dan panas.

Kondisi ini akan berimbas pada cuaca di seluruh wilayah Arab Saudi, termasuk Madinah, Mekkah, Riyadh dan Qassim yang diperkirakan akan mengalami angin kencang disertai debu pasir halus.

Keadaan ini tentu tidak menguntungkan bagi para tamu Allah, terutama terkait masalah kesehatan. Gangguan kesehatan yang paling sering diderita jamaah adalah flu dan panas dalam, yaitu sekitar 98 persen.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Surahman Muin menjelaskan, panas dalam sebenarnya adalah perasaan panas di dalam tubuh, terutama pada sistem pencernaan, tetapi pada pemeriksaan suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celsius.

"Panas dalam merupakan petunjuk terjadinya dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan sehingga perlu minum air," tandasnya dalam sebuah diskusi bersama forum Ngobras di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Gejala utama kondisi ini adalah haus, merasa panas tapi bila orang lain pegang permukaan tubuh tidak terasa panas serta urine yang berwarna kuning pekat. Keadaan panas dalam ini bisa diperparah akibat terpapar panas matahari yang berlebihan sehingga berisiko menurunnya daya tahan tubuh.

Akibatnya, dapat menyebabkan sejumlah gangguan pernapasan seperti radang rongga hidung dan pharings, bronkhitis, pneumonia atau infeksi paru. Juga dapat memicu kemerahan pada konjungtiva, heat stroke atau sengatan panas serta kulit kaki menjadi pecah-pecah dan kering. Maka dari itu, saat menghadapi cuaca panas, Surahman menyarankan para jamaah haji untuk memakai masker yang selalu dibasahi.

Sehingga, lanjut dia, kelembaban udara yang masuk paru-paru akan lebih sesuai untuk tubuh orang Indonesia. Juga sediakan botol minuman yang mudah dibawa-bawa agar dapat minum kapan saja untuk menghindari dehidrasi.

Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana cairan yang terkandung di dalam tubuh berkurang, sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan fungsi normalnya.

"Mengonsumsi air yang cukup adalah salah satu cara agar kita terhindar dari dehidrasi. Air adalah salah satu asupan penting yang sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan suhu normal di dalam tubuh. Saat beribadah haji, hindari aktivitas yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah terutama di udara terbuka," tutur Surahman

"Selain itu, jangan lupa untuk banyak mengkonsumsi buah-buahan yang kadar airnya lebih banyak serta istirahat cukup sehingga daya tahan tubuh bisa recovery cepat," tukasnya. Selanjutnya, produksi buang air kecil diusahakan 40 cc per jam dengan warna urine kuning muda dan bening. Terkait pola makan, sebaiknya diatur porsinya untuk karbohidrat sebanyak 35 persen, protein 35 persen dan lemak 30 persen.

Selain itu, para jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan. "Yang paling penting memang minum yang cukup. Tidak boleh ada perasaan haus dan lapar," sebut Surahman. san/R-1

Atasi dengan Aneka Minuman Ini

Saat mengalami panas dalam, reaksi tidak nyaman sering muncul seperti tubuh terasa panas dan ingin minum air dingin terus menerus. Bila mengalami kondisi seperti ini, ada sejumlah minuman yang bisa meringankan panas. Berikut beberapa diantaranya.

Air kelapa

Minuman ini mengandung elektrolit yang bisa menghidrasi tubuh dan mengatur suhu tubuh secara cepat. Air kelapa disinyalir bisa menetralisir racun ringan dalam tubuh.

Cuka Apel

Cuka apel memang dikenal luas karena manfaatnya buat kesehatan, salah satunya meredakan panas dalam. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi dapat menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih kuat melawan faktor-faktor lingkungan yang dapat mendatangkan penyakit. Selain dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sakit tenggorokan, cuka apel juga mengandung serat yang dapat menangani gangguan pencernaan.

Air Madu dan Perasan lemon

Awali hari dengan meminum air madu dan perasan lemon hangat. Selain manjur mengatasi sakit tenggorokan, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga lebih kuat dalam menangkal risiko panas dalam. Madu memiliki khasiat antibakteri dan anti radang, sedangkan lemon kaya kandungan vitamin C yang dapat membantu mengatasi masalah sariawan yang mengganggu aktifitasmu.

Air Garam

Panas dalam juga sering ditandai dengan munculnya bau mulut. Jika memiliki masalah ini, gunakan air garam yang merupakan cairan antiseptik alami untuk menghilangkan bakteri di dalam mulut. Selain itu, campuran garam dan air hangat yang dipakai untuk berkumur dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan dan sariawan.

Sari Kacang Hijau

Kacang hijau telah dipercaya turun temurun untuk mengobati panas dalam secara tradisional. Cukup olah kacang hijau dengan menambahkan gula batu dan jahe yang membuatnya rasanya semakin nikmat. Dimakan selagi hangat, minuman ini dapat membuat perut dan tenggorokan terasa lebih nyaman.

Jus Semangka

Buah-buahan yang banyak mengandung air seperti semangka efektif menurunkan panas dalam tubuh. Larutannya yang alkali mampu mengurangi asam dalam tubuh.

Buttermilk

Lemak dalam susu memang tidak secara langsung menurunkan suhu tubuh. Tapi kandungan probiotik dan mineralnya mampu menyeimbangkan elektrolit dan suhu tubuh.

Jus Aprikot

Segelas jus aprikot tidak hanya menghilangkan haus tapi juga mendinginkan tubuh dan membuat perut lebih nyaman.

Jus Buah Persik

Jus ini mampu menghidrasi kulit atau organ tubuh saat mengalami panas dalam. Buah ini juga mengandung vitamin A dan B2 yang mampu mengobati sariawan dan bibir pecah-pecah.

Air Kapulaga

Air ini ternyata tak hanya berfungsi memberi rasa pada masakan tetapi juga obat yang efektif mengurangi panas dalam.

Susu Campur Madu

Segelas air susu dicampur madu mampu menurunkan panas dan membuat perut lebih nyaman. san/R-1

Baca Juga: