Meski beragam langkah sudah dilakukan, namun kendala masih ada dan pemerintah juga masih mencoba beberapa langkah serta riset terkait masalah perkembangan inovasi kendaraan listrik.

Teknologi transportasi memudahkan kita untuk bepergian dan menghemat penggunaan bensin. Sebagai alternatif kita dapat menggunakan tenaga listrik sebagai bahan bakar sehingga tidak mencemari udara, seperti: mobil atau motor listrik, kereta api listrik, dll.

Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan perahu listrik atau yang dikenal dengan Electric Boat (E-Boat) di Pelabuhan Senggigi. E-Boat atau perahu listrik ini terwujud melalui kerjasama antara Pemprov NTB dengan PLN NTB.

Namun dalam pembuatannya dikerjakan oleh pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). M Kamil, pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB menerangkan, E-Boat itu dibuat dengan dilengkapi tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing atau self balancing dan black box.

Lantas, proses pengisian daya menggunakan listrik satu phasa dan tiga phasa dengan daya minimal 7.700 VA. Selain itu, penggunaan listrik pada perahu diklaim lebih irit jika dibandingkan dengan penggunaan minyak.

"Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya lima kali lebih hemat dibanding menggunakan minyak," terang Kamil melalui keterangan tertulis, Selasa (28/12).

Meski begitu, baterai yang dipakai dalam perahu listrik ini berjumlah 10 box dengan masing masing box memiliki 15 cell. Sehingga rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 AH yang dapat digunakan selama kurang lebih 2 jam di laut.

Untuk proses pengisian daya memerlukan waktu 2 jam dengan mekanisme fast charging. Sekarang ini teknologi E-Boat ini masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal.

Baca Juga: