Tahun ini ada 62.000 jemaah haji lansia yang berangkat ke Tanah Suci. Menteri agama mengingatkan jajarannya untuk memberi pelayanan khusus dan maksimal.

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan jajarannya agar jemaah calon haji lanjut usia (lansia) mendapatkan pelayanan khusus dan maksimal, mengingat akan ada sekitar 62 ribu lansia yang berangkat haji tahun ini.

"Tanpa mengurangi pelayanan jemaah haji lainnya, saya minta supaya jemaah haji terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal," ujar Menag Yaqut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/3).

Menag Yaqut mengatakan kebutuhan jamaah lansia pasti berbeda dibanding dengan jemaah yang usianya lebih muda. Oleh karenanya, perlu diperhatikan dengan detail dan seksama.

"Di beberapa daerah, ada jemaah yang usianya di atas 100 tahun. Bisa bayangkan usia di atas seratus tahun, makanannya saja harus diperhatikan, itu baru makanan," kata dia.

Ia menyadari bahwa hal tersebut tidak mudah. Namun sebagai pelayan masyarakat, Kemenag harus tetap memberikan pelayanan terbaik guna memberikan kenyamanan dan kelancaran beribadah bagi jamaah haji.

Menag pun menjelaskan bahwa kunci dalam pelayanan yang baik terdapat pada petugas yang melayani. Artinya, rekrutmen petugas menjadi kunci pelaksanaan ibadah haji ramah lansia dan berkeadilan.

"Petugas ini penting untuk dipastikan benar-benar melalui uji kompetensi. Kalau tidak kompeten tidak usah berangkat," kata dia.

Setelah proses rekrutmen yang baik, Menag meminta para petugas mendapatkan pelatihan khusus, terutama guna melayani para jamaah lansia.

"Saya mendapat laporan, bahwa para petugas akan disekolahkan. Semoga itu bisa dilaksanakan dengan baik, terutama agar jamaah haji lansia ini benar-benar mendapatkan pelayanan terbaik," ujar Menag Yaqut.

Baca Juga: